Penulis
Intisari-Online.com - Di tengah serangan Rusia yang semakin intensif di kota-kota besar Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan Kyiv sistem pertahanan udara seperti S-300.
Dalam pidato virtual kepada Kongres AS pada 15 Maret, Zelenskyy mendesak anggota parlemen Amerika dan Gedung Putih untuk mengirimkan senjata yang mampu mempertahankan negaranya dari serangan udara dan serangan rudal Rusia.
Zelensky secara khusus menyebutkan sistem pertahanan udara S-300 dalam pidatonya.
Meskipun S-300 merupakan pendahulu dari S-400 Rusia yang sangat canggih, sistem rudal ini masih dianggap mampu melawan rudal balistik dan juga rudal jelajah.
Rudal S-400 hanya dioperasikan oleh Rusia, China dan Turki dan telah dipasok ke India.
“Apakah terlalu banyak meminta, untuk menciptakan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk menyelamatkan orang? Jika ini terlalu banyak, kami menawarkan alternatif. Anda tahu sistem pertahanan seperti apa yang kami butuhkan: S-300 dan lainnya,” kata presiden Ukraina, melansir The EurAsian Times, Jumat (18/3/2022).
“Kemampuan untuk menggunakan pesawat terbang, penerbangan yang kuat untuk melindungi rakyat kami, kebebasan kami, tanah kami; pesawat yang dapat membantu Ukraina, membantu Eropa.”
Saat ini, Slovakia tampaknya telah setuju untuk memberi Ukraina sistem pertahanan udara era Soviet ini.
Sementara AS dan NATO masih mencari cara untuk melengkapi kemampuan pertahanan udara Kyiv, sehingga transfer tersebut tidak dikonfirmasi.
Martina Koval Kakascikova, juru bicara Kementerian Pertahanan Slovakia, mengatakan masalah itu akan dibahas dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang tiba di Bratislava pada hari Kamis.
Slovakia tidak keberatan untuk menyediakan S-300 ke Ukraina, katanya.
“Tapi kami tidak bisamenyerahkan sistem yang melindungi ruang udara kami jika kami tidak memiliki penggantinya.”
Presiden AS Joe Biden menyatakan pada 15 Maret bahwa Amerika akan membantu Ukraina dalam memperoleh sistem pertahanan udara jarak jauh, tetapi dia tidak merincinya.
“Atas permintaan Presiden Zelensky, kami telah mengidentifikasi dan membantu Ukraina memperoleh tambahan sistem anti-pesawat jarak jauh dan amunisi untuk sistem tersebut,” katanya.
Saat ini, ada tiga anggota NATO yang mengoperasikan sistem S-300 yakni Slovakia, Yunani, dan Bulgaria.
Namun, dengan sistem yang dimiliki Yunani berbeda dari yang ada di Ukraina, hal itu menimbulkan pertanyaan apakah pelatihan lebih lanjut diperlukan untuk pasukan Zelensky untuk penanganan sistem senjata yang efisien.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Yogyakarta, Lengkap Jadwal Berbuka Puasa dan Shalat 5 Waktu
Jerman dan Belanda telah mengkonfirmasi bahwa sistem rudal Patriot akan dikirim ke Slovakia sebagai tindakan defensif di sisi timur NATO.
Namun, mengintegrasikan sistem pertahanan udara baru yang rumit ke dalam arsitektur militer suatu negara saat ini, serta melatih pasukannya untuk menyebarkannya, dapat memakan waktu.
Sistem Pertahanan Rudal S-300
S-300 adalah sistem anti-udara dan anti-rudal buatan Rusia yang populer di antara negara-negara bekas Pakta Warsawa di Eropa Timur karena biayanya yang rendah danefektivitasnya yang tinggi.
Beberapa model terbaru dapat mencegat rudal balistik dan jelajah.
Sistem S-300 dikembangkan pada 1960-an dan memasuki layanan Soviet pada 1978. Ada varian yang berbeda. Truk berat MAZ-7910 biasanya digunakan untuk mengangkut peluncur S-300.
S-300 memiliki jangkauan hingga 93 mil di versi yang lebih baru. S-300 Ukraina yang lebih tua, di sisi lain, memiliki jangkauan terbatas 50 hingga 60 mil.
Sistem rudal permukaan-ke-udara ditempatkan secara strategis di seluruh Ukraina sebelum perang dimulai, mencegah Rusia mendapatkan superioritas udara sejauh ini.
Karena Angkatan Udara Ukraina hanya dapat mengoperasikan sejumlah terbatas pencegat tempur, pasukan perlu mengandalkan rudal permukaan-ke-udara untuk melindungi dari serangan pesawat Rusia.
Beberapa sistem S-300PS Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, masih aktif.