padanya. Ayah Joanna akhirnya berhasil menggulingkan sebagian putrinya dengan alasan: "Penyakitnya sedemikian rupa sehingga Ratu Dona Joanna yang disebutkan, Lady kita tidak dapat memerintah."
Di tengah segalanya, Joanna melahirkan dua putri lagi, Mary dan Catherine dari Austria.
Pada tanggal 25 September 1506, Philip tiba-tiba meninggal setelah demam selama lima hari.
Joanna jatuh ke dalam keputusasaan yang mendalam dan menolak untuk berpisah dengan tubuh Philip yang dibalsem.
Dengan kondisi Joanna yang tidak sehat, ayahnya Ferdinand II diangkat sebagai walinya dan administrator serta gubernur Kastilia.
Setelah pendukung setia Joanna dipecat, ayahnya memerintahkan dia untuk dikurung di Santa Clara di Tordesillas.
Joanna akhirnya mengizinkan jenazah suaminya dikuburkan, namun hanya untuk waktu yang singkat.
Dia menyuruh kuburannya digali, dan ketika peti mati Philip dibuka kembali, dia melompat ke sampingnya dan mencium kakinya.
Sejak saat itu, mayat Philip pergi bersamanya ke mana-mana, dari perjalanannya dan meja makan hingga ke samping tempat tidurnya.
Sebagian besar waktu, peti mati ditutup. Dia akan, bagaimanapun, sesekali membukanya untuk memastikan tubuh itu masih ada atau berbicara sendiri.
Mayat Philip akhirnya dikuburkan bertahun-tahun kemudian, tetapi masih dalam jarak yang nyaman tepat di luar jendelanya.
Setelah kematian Ferdinand II pada tahun 1516, putra Joanna Charles V naik takhta memerintah kerajaan.
Joanna kemudian terlibat dalam plot yang gagal untuk mendapatkan kembali tahta akerajaan.
Putranya membawa kembali ibunya di penangkaran di mana dia menjalani sisa hidupnya dalam kesendirian.
Joanna mengenakan pakaian hitam berkabung sampai kematiannya, 49 tahun setelah Philip meninggal.
Sejarawan menduga bahwa Joanna dari Kastilia menderita berbagai masalah mental termasuk psikosis, skizofrenia, dan manik depresi.
Source | : | Esquiremag |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR