Sementara itu, pekerja pelabuhan di pelabuhan terdekat Livorno bergabung dengan protes pada hari Selasa, memuji rekan-rekan bandara mereka karena membela nilai-nilai mereka.
"Kami berdiri di samping rakyat Ukraina, Donbass dan Rusia dan kami tidak ingin terlibat dalam konflik ini," kata USB Porto Livorno dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Jawa Tengah, Lengkap Jadwal Berbuka Puasa dan Shalat 5 Waktu
USB kemudian menyerukan kontrol lalu lintas udara bandara Pisa untuk "segera memblokir penerbangan kematian yang menyamar sebagai bantuan kemanusiaan."
Protes dengan slogan "jembatan perdamaian, bukan penerbangan perang" dijadwalkan di luar bandara pada Sabtu, 19 Maret.
Serikat pekerja juga meminta semua pekerja untuk menolak memuat senjata dan bahan peledak, dan untuk segera melakukan gencatan senjata dan pembicaraan damai untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 23 Februari, dengan mengatakan bahwa mereka perlu melakukan demiliterisasi dan “denazifikasi” pemerintah di Kiev yang menginginkan keanggotaan NATO dan senjata nuklir.
Pemerintah Ukraina menuduh Rusia melakukan serangan yang tidak beralasan.
Sementara NATO telah menjanjikan bantuan militer dan kemanusiaan ke Kiev, sambil memberlakukan embargo yang meluas terhadap Rusia.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR