Setelah Raja Edward VI mangkat, Mary tak langsung naik takhta. Ia harus menggulingkan pemerintahan ratu baru pengganti Edward, Lady Jane Gray, cucu dari adik perempuan Henry.
Lady Jane ditempatkan dalam takhta Inggris dalam perjanjian rahasia antara Edward dan penasihatnya.
Mendapat dukungan yang meluas, beberapa hari kemudian tepatnya pada 18 Juli 1553, Mary yang berusia 37 tahun berhasil naik takhta.
Mary akhirnya menjadi ratu pertama yang memerintah Inggris melalui haknya sendiri, bukan menjadi ratu karena pernikahan dengan seorang raja.
Mary I berusaha untuk mengembalikan pernikahan orangtuanya secara sah.
Bertekad untuk membawa rakyatnya kembali pada gereja Roma dan agar saudara tirinya, Elizabeth, tidak menjadi penerus takhtanya, dia berkeinginan menikah dengan Phillip II dari Spanyol, putra Kaisar Charles V.
Meski sebagian besar penasihat menganjurkan agar dia menikahi sepupunya, Courtenay, yang masih berdarah kerajaan, ia tetap pada pendiriannya.
Pada 1554, terjadi pemberontakan yang yang dipimpin oleh Sir Thomas Wyatt.
Dengan pidato luar biasa yang membangkitkan ribuan rakyat untuk memperjuangkannya, akhirnya Wyatt dikalahkan dan dieksekusi. Sementara itu, Sang ratu menikahi Philip.
Setelah itu, dia menegakkan kembali hukum yang menentang siapa pun yang dianggap sesat.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR