Wei dan Zhao adalah sekutu melalui aliansi pernikahan. Pangeran Pingyuan, yang adalah adik dari Raja Zhao, menikah dengan saudara perempuan Raja Anli.
Pada tahun 258 SM, negara Qin menginvasi kerajaan Zhao, dengan menyerang Handan, ibu kota Zhao.
Putri Pingyuan menulis surat kepada saudara laki-lakinya, Raja Anli dan Pangeran Xinling, meminta Wei untuk datang membantu Zhao.
Raja Anli segera mengirim pasukannya di bawah pimpinan Jenderal Jin Bi untuk membantu Zhao.
Namun, Qin mengancam Wei, jika mereka membantu Zhao, maka mereka juga akan diserang.
Ancaman ini membuat Raja Anli takut, sehingga dia menyuruh Jenderal Jin Bi untuk tidak bertindak sampai dia memberi instruksi lebih lanjut untuk bertindak.
Maka tentara Wei menunggu, sementara Handan sangat ketakutan.
Pangeran dan Putri Pingyuan maupun Pangeran Xinling meminta bantuan Raja Anli, tetapi Raja tidak melakukan apa-apa.
Akhirnya salah satu penasihat Pangeran Xinling menyarankan agar Selir Ruji pergi ke kamar tidur Raja Anli, tempat menyimpan semua dokumen militer dan negaranya, untuk mencuri jimat militernya.
Selir Ruji berhutang budi kepada Pangeran Xinling, karena ketika ayahnya terbunuh, Pangeran Xinling membunuh pembunuh ayahnya itu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR