Intisari-Online.com - Anne Boleyn dikenal sebagai permaisuri paling kontroversial dalam sejarah Inggris.
Ia berhasil merebut posisi permaisuri Raja Henry VIII dari istri pertamanya Catherine.
Dengan usia yang lebih muda dan paras yang mempesona, Anne Boleyn berhasil merebut hati Raja Henry VIII.
Sementara situasi Catherine yang tak kunjung memberikan pewaris tahta menjadi alasan raja Henry III mendepaknya sebagai permaisuri.
Seolah karma menunjukkan 'kerjanya', hanya setahun setelah pernikahan resminya, Anne Boleyn mengalami nasib serupa bahkan lebih tragis dari Catherine.
Inilah kisah Anne Boleyn, ratu paling kontroversial dalam sejarah Inggris.
Memulai Kehidupan Istana sebagai Pelayan Kehormatan
Anne Boleyn sempat menghabiskan masa mudanya di Perancis, sebelum kembali ke Inggris pada 1522 untuk dinikahkan dengan kerabat jauhnya, James Butler.
Baca Juga: Raja John dari Inggris yang Kejam, Biarkan 22 Ksatria Mati Kelaparan di Kastil Favoritnya
Akan tetapi, rencana itu dibatalkan karena ayahnya menemukan tempat yang lebih tepat untuk putrinya, yakni di istana raja.
Segera setelah itu, Anne pun mengamankan posisi di istana raja Inggris sebagai pelayan kehormatan untuk Catherine dari Aragon, permaisuri Raja Henry VIII saat itu.
Raja Henry VIII sebenarnya bukan kekasih pertama Anne Boleyn di istana, ia sempat menjalin hubungan dengan Henry Percy, earl Northumberland ke-6, tetapi mendapatkan tentangan dari keluarga.
Pada akhirnya, Anne kembali pulang, sementara Henry Percy dinikahkan dengan Mary Talbot.
Tak lama kemudian, Anne kembali ke istana, dan segera setelah itu giliran Raja Henry VIII yang jatuh pada pesona wanita muda ini.
Pada pertengahan 1520-an, Anne memang menjadi salah satu wanita paling dikagumi dan menarik perhatian banyak pria di istana.
Raja Henry VIII kemudian meminta Anne untuk menjadi selirnya, tetapi menolak.
Hal itu membuat keinginan sang raja untuk memilikinya semakin besar.
Membuat Raja Henry VIII 'Depak' Istri Pertamanya
Raja Henry VIII melakukan segala cara untuk menceraikan permaisurinya demi menikahi Anne.
Akan tetapi, proses perceraian itu berlangsung sangat lama karena pihak gereja tidak mengabulkannya.
Maka selama enam tahun proses perceraian, Raja Henry VIII dan Anne menjalin hubungan secara diam-diam.
Pada awal 1533, Anne mengetahui dirinya hamil dan akhirnya dinikahi oleh raja tanpa persetujuan paus.
Ia pun menjadi permaisuri Raja dan Ratu Inggris yang baru, sementara Catherine telah tersingkir.
Putri Anne Boleyn kemudian lahir pada 7 September 1533 dan diberi nama Elizabeth I. Tetapi akhirnya Elisabeth menjadi putri satu-satunya.
Anne beberapa kali mengalami keguguran, termasuk di hari pemakaman Catherine pada Januari 1536.
'Dikhianati' Raja Henry VIII hingga Dieksekusi
Hanya setahun setelah pernikahan dengan Raja Henry VIII, Anne telah mengetahui fakta menyakitkan bahwa Raja Henry VIII meniduri pelayannya, Madge Shelton dan Jane Seymour.
Tidak seperti permaisuri sebelumnya, Anne tidak mampu menerima kelakuan raja itu dan menjadi semakin cemburu dan gelisah.
Nasib tragisnya tak berhenti di situ, ia kemudian dikurung di Menara London atas beberapa tuduhan palsu. Di antaranya perzinahan, hubungan sedarah, dan konspirasi melawan raja.
Diduga, kejatuhan Anne direncanakan oleh mantan temannya sendiri, Thomas Cromwell, yang menjadi sekretaris baru raja.
Para pria yang dituduh telah berzina dengannya adalah Sir Francis Weston, Mark Smeaton, Sir Henry Norris, William Brereton, dan adik laki-lakinya, Viscount Rochford George Boleyn.
Mereka semua akhirnya dihukum dan dieksekusi. Hingga diadili pada 15 Mei 1536, sementara Anne tetap menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Empat hari kemudian, yakni pada 19 Mei 1536, Anne dinyatakan bersalah oleh pengadilan kerajaan dan pernikahannya dengan Raja Henry VIII dibatalkan.
Pada hari itu pula, Anne dibawa ke Menara London untuk dieksekusi dengan cara dipenggal. Kemudian, jasadnya dimakamkan di Kapel Kerajaan Saint Peter ad Vincula, di dalam Menara London.
(*)