Begini Keadaan Tentara Rusia di Lapangan yang Dilaporkan Menangis hingga Saling Tembak, Bahkan Ada yang Tidak Tahu Bahwa Dirinya Dikirim Berperang

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Pasukan Rusia Dilaporkan Sabotase Kendaraan Sendiri, Menangis, dan Saling Tembak
Pasukan Rusia Dilaporkan Sabotase Kendaraan Sendiri, Menangis, dan Saling Tembak

Intisari-Online.com- PasukaRusiatetap menginvasi Ukraina dari berbagai arah,sementara Ukrainamelakukan "perlawanan kaku," menurut pejabat AS.

Serangan itu dimulai 24 Februari, ketika PresidenRusiaVladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus."

Rusiatelah dijatuhisanksi dari Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di seluruh Eropa.

Menurut laporan yang dilansir Hindustan Times pada Rabu (2/3/2022),seorang pejabat Pentagonmengatakan bahwa sebagian besar tentara Rusiaadalah pejuang muda tanpa pelatihan yang layak.

Mereka juga tidak mengharapkan perlawanan keras seperti yang telah dilancarkan pasukan dan masyarakat sipil Ukraina.

Beberapa dari pasukan Rusia ke Ukraina, menurut pejabat AS, bahkan tidak diberitahu bahwa mereka dikirim untuk berperang.

Para prajurit ini meletakkan senjata mereka tanpa perlawanan, melubangi kendaraan mereka hanya untuk menghindari pertempuran, kata laporan itu.

Penilaian itu kemungkinan dibuat berdasarkan pernyataan tentara Rusia yang ditangkap.

Baca Juga: Konflik Perang Rusia-Ukraina Ternyata Memang Menyeret Indonesia dan Negara-negara Tetangga, Respon Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Ini Jadi Contoh Negara ASEAN Lainnya

Baca Juga: Dibenci Seluruh Dunia Karena Mulai Perang di Ukraina, Rusia Ternyata Tidak Akan Dikecam Oleh Timur Tengah Bahkan Israel Pikir Panjang untuk Dukung Washington, Kedekatan Ini Sebabnya

Para pejabat AS mengatakan minimnya pasokan bahan bakar pasukan Rusia ini membuktikan mengapa konvoi 60 km di dekat Kiev, seperti yang terlihat pada gambar satelit, sekarang hampir bergerak merangkak.

Perlambatan juga membeli waktu bagi mereka untuk berkumpul kembali dan merekayasa ulang rencana pertempuran mereka.

Menurut Pentagon, militer Rusia menunjukkan perilaku menghindari risiko sejak peluncuran serangan.

Rekaman suara yang diperoleh perusahaan intelijen Inggris, seperti dilansir Daily Mail, mengungkapkan bahwa tentara Rusia benar-benar kacau.

Laporan tersebut mengklaim bahwa mereka menolak untuk mematuhi perintah komando pusat untuk menyerang kota-kota Ukraina dan mengeluh tentang kehabisan stok.

Shadowbreak, badan intelijen yang mengklaim telah mencegat pesan-pesan ini, mengatakan sejak awal operasi Kamis lalu (24/2/2022), militer Rusia telah menunjukkan kurangnya dukungan logistik.

“Unit-unit Rusia di darat kemudian dilacak, seperti Buran-30, yang kami dengar merencanakan serangan artileri di lokasi sipil."

"Kami juga dapat mendengar sinyal pengganggu yang mencoba merusak kemampuan koordinasi dan komunikasi Rusia,” katanya.

Baca Juga: Punya Julukan Mentereng SebagaiNegara Militer Terkuat Ke-2 di Dunia, Tentara Rusia yang Tertangkap Berhasil Dipermalukan Tentara Ukraina dan Warga, Fotonya Tersebar di Media Sosial

Baca Juga: Punya Hubungan Mesra, Rusia Kecewa pada India Karena Media India Lakukan Hal Ini di Tengah Invasi Rusia di Ukraina

"Kami juga mendengar mereka menangis selama perkelahian di dekat Kharkhiv, seperti yang terdengar dalam rekaman ini. Juga memiliki masalah bahan bakar, kesulitan berkoordinasi karena kurangnya peta, ... Sementara juga meminta dukungan udara atau berbicara tentang serangan Iskander.”

Setiap percakapan telah menampilkan minimnya koordinasi antar unit, bahkan terkadang mereka saling tembak-menembak.

Pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina dilaporkan mengalami kemunduran moral dan banyak dari mereka menyabotase kendaraan sendiri.

Baca Juga: Kabar Senjata Nuklir Rusia Semakin Keras Terdengar, Inggris Justru Ketakutan Setengah Mati Jika Negaranya Hancur Total, Media Ini Sampai Gambarkan Situasi Inggris Begini

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit oleh Vladimir Putin Sebagai Senjata Kiamat, Siapa Sangka Sistem RudalRusia yang Punya Simbol 'Z' Ini Terbakar dan Hancur Total Hanya Gara-gara Hal Sepele Ini

(*)

Artikel Terkait