Intisari-Online.com - Pasuka Rusia tetap menginvasi Ukraina dari berbagai arah, sementara Ukraina melakukan "perlawanan kaku," menurut pejabat AS.
Serangan itu dimulai 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus."
Rusia telah dijatuhi sanksi dari Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di seluruh Eropa.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan dua kekhawatiran yang akan terjadi akibat dampak perang antara Rusia dan Ukraina.
Dia berharap, dua kekhawatirannya tersebut tidak akan terjadi meski dirinya mengakui, tidak ada yang tahu pasti seperti apa ujung dari perang yang tengah terjadi.
"Namun, seberapa panas dan eskalatifnya geopolitik di kawasan Eropa, ada 2 hal besar yang bersifat 'No Go'.
Pertama, jangan sampai perang ini mengarah ke 'peperangan dunia'.
Kedua, jangan pernah berpikir dan berniat untuk gunakan senjata nuklir, dari pihak manapun," tulis SBY dalam akun Twitter resminya @SBYudhoyono.
Melansir ABC News, Rabu (2/3/2022), Ukraina meminta zona larangan terbang di atas Chernobyl.
Ukraina meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk meminta NATO menutup akses ke wilayah udara di atas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl negara itu dan zona eksklusi di sekitarnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR