Tahun 2015, anggota Batalion Azov diperkirakan mencapai 1400 personel, tapi saat ini Batalion Azov sudah terintegrasi penuh dalam militer Ukraina.
Anggota diduga bertambah banyak seiring berjalannya waktu.
Di tahun 2018, Hope not Hate menyebut jika Batalion Azov sudah bekerja sama dengan kelompok Inggris Divisi Misantropik.
Tujuan mereka untuk merekrut aktivis sayap kanan Inggris guna terjun dalam medan laga Ukraina.
Batalion Azov memiliki tradisi Neo-Nazi, dan mengklaim jika mereka pengikut dari Hitler Ukraina subdivisions SS serta pro-Hitler.
“Setelah kudeta tahun 2014, Ukraina telah berubah menjadi sumber neo-Nazi dari seluruh dunia,” ujar Petro Symonenko pemimpin dari Partai Komunis Ukraina.
Konflik itu dituangkan dalam penelitian Faiz Fadhlurrakhman yang berjudul "Kejahatan Perang Azov Batalion Dalam Konflik Rusia-Ukraina 2014: Perspektif Konstruktivis" yang terbit tahun 2017.
Faiz menemukan ada tiga kebejatan yang dilakukan Batalion Azov, mereka dinilai mencederai Konvensi Jenewa I sampai IV.
9 Mei 2014 tercatat Batalion Azov menyerang aktivis pro-Rusia dalam parade Victory Day di Mariupol.
Parade tersebut merupakan peringatan penyerahan oleh Nazi Jerman yang bertepatan dengan kedatangan presiden Rusia Vladimir Putin ke Crimea pertama kali setelah dianeksasi.
KOMENTAR