Intisari-online.com - Bentrokan Rusia dan Ukraina memang belum terjadi sampai saat ini.
Namun, keduanya sama-sama telah bersiap jika perang terjadi secara dadakan.
Menurut Ukraina, Rusia bisa saja melakukan serangan dengan operasi petir, artinya serangan dilakukan dadakan seperti petir menyambar dalam waktu yang singkat dan mematikan.
Sementara itu, Rusia juga bersiap untuk membalas Ukraina jika melakukan serangan terlebih dahulu, bahkan sudah siapkan 500 jet tempur.
Jika tentara Ukraina melancarkan operasi ofensif umum di wilayah Donbass.
Rusia siap mengirim 500 jet tempur, tetapi mungkin hanya perlu menggunakan sepersepuluh dari kekuatan ini, menurut surat kabar Rusia Avia.
500 pesawat tempur termasuk seluruh angkatan udara Rusia dapat melakukan intervensi dalam konflik di Ukraina timur.
Termasuk pesawat tempur, pesawat serang, pembom dan helikopter serang.
Ukraina Timur adalah rumah bagi sejumlah besar warga Rusia dan komunitas Ukraina berbahasa Rusia.
Serangan militer Ukraina secara langsung mengancam keselamatan warga Rusia, kata Kremlin.
"75% dari pasukan darat Rusia dan 500 jet tempur siap beraksi," surat kabar Rusia Avia mengutip sumber tersebut.
Dari jumlah tersebut, sekitar 300 pesawat berkumpul di dekat Ukraina.
Menurut Avia, 78 pesawat dan helikopter Rusia hadir di Belarus, sekitar 100 pesawat dan helikopter di semenanjung Krimea.
Lalu, 150 pesawat pengebom dan pesawat tempur terkonsentrasi di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina.
Konsentrasi Rusia dari sejumlah besar pesawat tempur dan helikopter di sekitar Ukraina disebabkan oleh konflik yang meningkat di wilayah Donbass.
Dalam beberapa hari terakhir, situasi di Ukraina timur memanas lebih dari sebelumnya.
Penembakan oleh pasukan pemerintah dan separatis mencapai tingkat tertinggi sejak 2015.
Namun, Rusia mungkin tidak perlu membuang semua perangkat keras dan peralatan militernya ke dalam konflik di Ukraina timur.
"Jika Rusia ingin mengusir kemajuan tentara Ukraina di Donbass, sekitar 40-50 pesawat tempur akan cukup, karena angkatan udara dan sistem pertahanan udara Ukraina telah sangat melemah," kata seorang pakar militer Rusia seperti dikutip Avia.