Intisari-Online.com - Kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina tengah dikhawatirkan dunia.
Banyak negara mewaspadainya dan memprediksi kemungkinan yang bakal terjadi.
Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Inggris mengidentifikasi tujuh kemungkinan rute serangan Rusia terhadap Ukraina, karena AS dan NATO percaya bahwa risiko serangan Rusia tetap tinggi.
Melansir 24h.com.vn (18/2/2022), Sebuah peta yang menggambarkan kemungkinan 7 arah Rusia dalam menyerang Ukraina diposting oleh Kementerian Pertahanan Inggris.
Gambar kemungkinan arah serangan Rusia tersebut diambil berdasarkan data satelit dan sumber intelijen, menurut surat kabar Inggris Sky News.
Disebut, Rusia dapat sepenuhnya menyerang ibukota Ukraina, Kiev, serta kota industri Dnipro.
Dalam rendering grafis, tiga arah serangan Rusia ke timur dan satu ke selatan dapat menargetkan kota Dnipro.
Setelah target tercapai, pasukan Rusia dapat bergerak lebih jauh ke barat, bertujuan untuk menguasai lebih banyak wilayah Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Di utara, tiga tentara Rusia secara bersamaan dapat menyerang ibukota Kiev, dengan dua sayap menjadi pasukan Rusia yang hadir di Belarus.
Berikut ini peta kemungkinan arah Rusia menyerang Ukraina menurut Kementerian Pertahanan Inggris:
"Rusia mempertahankan kehadiran militer yang signifikan dan dapat meluncurkan serangan tanpa peringatan," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.
“Di bawah ini adalah gambar yang menunjukkan kemungkinan arah serangan Rusia. Tetapi Moskow masih memiliki pilihan untuk mencegah konflik dan mengupayakan perdamaian," kata kementerian itu.
Jika fase satu berjalan dengan baik, operasi fase dua dapat mencakup pasukan Rusia yang menyerang kota pelabuhan Odessa dan kota Vinnytsia di Ukraina barat.
Pada 17 Februari, Kementerian Pertahanan Inggris kembali membantah pengumuman penarikan pasukan Rusia.
“Rusia mengatakan bahwa sebagian dari pasukan ditarik ke pangkalan setelah latihan berakhir.
"Kami tidak melihat tanda-tanda pasukan Rusia menarik diri dari daerah dekat Ukraina. Rusia masih bisa menyerang tanpa peringatan," kata mereka.
Presiden AS Joe Biden juga mengatakan pada 17 Februari bahwa risiko "Rusia menyerang Ukraina tetap tinggi, berdasarkan intelijen".
Juga pada 17 Februari, Menteri Luar Negeri Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa mereka akan terus menarik beberapa pasukan yang telah menyelesaikan tugas mereka dari perbatasan Ukraina.
“Ini adalah proses yang panjang. Ini akan memakan waktu lama," kata Peskov.
Ia menambahkan bahwa Rusia tidak memperhatikan keraguan Barat tentang rencananya untuk menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.
(*)