Intisari-Online.com – Kisahnya selalu menjadi salah satu kisah Revolusi Amerika yang lebih mencengangkan, jika tidak banyak diketahui.
Adalah seorang wanita yang menjahit seragamnya sendiri, menyamar sebagai pria dan bertugas setidaknya selama 17 bulan di unit elit Angkatan Darat Kontinental.
Terluka setidaknya dua kali, Deborah Sampson membawa bola senapan di dalam dirinya sampai hari dia meninggal pada tahun 1827.
Para sejarawan setuju bahwa Sampson bertugas dalam seragamnya dan menumpahkan darah untuk negaranya, namun masih banyak perdebatan mengenai wanita ini.
Apakah dia bertarung dalam Pertempuran Yorktown yang menentukan, lalu bagaimana dia menjaga rahasianya selama berbulan-bulan saat bertugas di infanteri Washington?
Para ahli menemukan buku harian yang direkam lebih dari 200 tahun lalu oleh tetangga Sampson di Massachusetts, yang mungkin bisa menjawab tentang wanita yang ikut berperan dalam Perang Revolusi.
Setelah dia gagal untuk mendaftar, Deborah Sampson berhasil bergabung dan bertarung dengan Massachusetts yang beraksi di Lembah Hudson.
Rahasianya tidak terungkap sampai tahun 1783, ketika beberapa bulan sebelum perang berakhir, dia jatuh sakit di Philadelphia dan ditemukan oleh seorang dokter.
Tidak ada teguran untuk Sampson, hanya pemecatan yang terhormat.
Sampson adalah ‘sosok yang menantang’, kata Profesor Harvard Laurel Thatcher Ulrich, seorang ahli wanita, ‘karena dia menciptakan dirinya sendiri berkali-kali, dan kemudian diciptakan kembali oleh penulis biografinya.’
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR