Intisari-Online.com - Posisi janin sebelah kiri laki atau perempuan?
Jenis kelamin calon buah hati biasanya membuat para orangtua penasaran.
Bukan hanya pasangan yang tengah menantikan buah hati saja, kadang satu keluarga besar juga ikut penasaran.
Masyarakat Indonesia memiliki berbagai kepercayaan soal bagaimana mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan.
Soal posisi janin di sebelah kanan atau kiri bisa menentukan jenis kelamin juga menjadimerupakan salah satu kepercayaan yang berkembang di masyarakat.
Katanya, jika janin berada di bagian kanan dan juga sibuk untuk menetap di sisi sana berarti menandakan bahwa bayi tersebut adalah berjenis kelamin laki-laki.
Sementara jika si bayi bertahan di sebelah kiri, maka bayi tersebut akan berjenis kelamin perempuan.
Benarkah demikian?
Ternyata itu merupakan mitos belaka, menentukan jenis kelamin dari posisi janin di perut tidak bisa dibuktikan 100%.
Untuk Anda yang ingin mengatahui jenis kelamin janin, kini bisa melakukannya dengan beberapa cara.
Melansir Healthline, berikut beberapa cara mengetahui jenis kelamin bayi sesuai tahap kehamilan ibu hamil:
1. Tes ultrasonografi (USG)
Cara mengetahui jenis kelamin bayi yang paling umum dijalani ibu hamil adalah pemeriksaan ultrasonografi (USG).
USG termasuk tes pemeriksaan kehamilan rutin dengan menggunakan gelombang suara.
Tes ini tidak khusus digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Lebih dari itu, pemeriksaan ini berguna memantau perkembangan dan kesehatan bayi secara keseluruhan.
Kebanyakan dokter menjadwalkan USG saat usia kehamilan memasuki 18 minggu sampai 21 minggu.
Tapi, jenis kelamin bayi bisa dilihat dengan USG saat usia kehamilan memasuki 14 minggu.
2. Tes darah prenatal non-invasif
Cara mengetahui jenis kelamin bayi tanpa USG di dalam kandungan salah satunya adalah tes darah prenatal non-invasif atau non-invasive prenatal test (NIPT).
Seperti USG, NIPT sebenarnya juga bukan tes khusus untuk mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan.
Tes ini utamanya digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan kromosom seperti down syndrome.
Jika hasilnya tidak normal, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan.
Tak hanya mendeteksi kelainan kromosom, tes ini juga digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi.
Ibu hamil bisa menjalani tes ini saat usia kandungan memasuki 10 minggu.
3. Tes genetik chronic villus sampling (CVS)
Tes chronic villus sampling (CVS) adalah tes genetik yang digunakan untuk mengidentifikasi down syndrom atau gangguan genetik lainnya.
Selain dapat memberikan informasi gen bayi di dalam kandungan, tes ini juga dapat mengungkapkan secara akurat jenis kelamin bayi.
Cara mengetahui jenis kelamin bayi dan kelainan genetik dengan tes ini bisa dilakukan pada saat usia kehamilan 10 minggu atau 12 minggu.
Dokter umumnya merekomendasikan ibu hamil menjalani pemeriksaan CVS apabila hamil di atas usia 35 tahun, serta memiliki riwayat keluarga dengan kelainan kromosom.
Namun, tes genetik CVS bukannya tanpa risiko. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter untuk meminimalkan efek samping risiko terkait
4. Tes amniosentesis
Tes amniosentesis atau dikenal dengan tes amnio adalah tes yang membantu untuk mendeteksi masalah kelainan pada janin.
Tes ini juga bisa digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan saat usia kehamilan 15 minggu sampai 18 minggu.
Penyedia layanan kesehatan umumnya merekomendasikan tes ini jika hasil USG mengindikasikan ada kelainan.
Itulah beberapa cara mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan untuk lebih jelasnya. Meski posisi janin di sebelah kiri, belum menentukan bahwa ia berjenis kelamin perempuan.
(*)