Intisari-Online.com- Laut Timor antara barat laut Australia dan Timor Leste kaya akan minyak dan gas.
Dalam hukum internasional, batas laut antara dua negara adalah garis tengah, berjarak sama antara kedua pantai, kecuali dalam keadaan khusus.
Australia telah mengklaim keadaan khusus untuk memperdebatkan batas yang lebih dekat ke Timor Leste daripada Australia.
Argumen ini didasarkan pada klaim ilegal atas seluruh landas kontinennya, dan klaim geologis yang tidak benar bahwa dua landas saling berhadapan di atas Palung Timor, yang dekat dengan pantai Timor.
Melansir Kompas.com, Sabtu (12/2/2022), baru-baru ini dokumen di pengadilan di Australia menunjukkan bahwa pemerintah Australia memantau pembicaraan para pemimpin politik di Timor Leste mulai tahun 2000.
Ini berarti empat tahun lebih awal sebelum staf intelijen Australia memantau dan merekam pembicaraan para menteri Timor Leste menjelang perundingan terkait cadangan gas dan minyak di sana.
Dokumen yang disampaikan di pengadilan menduga bahwa menteri luar negeri Australia saat itu, Alexander Downer, mengatakan kepada seorang staf pada 2000 bahwa Timor Leste sudah seperti "buku yang terbuka" bagi Australia.
Juga ada pernyataan bahwa presiden pertama Timor Leste Xanana Gusmao mendapat pemberitahuan dari seorang pejabat PBB bahwa Australia melakukan tindak mata-mata terhadap para pejabat Timor Leste.
Senator Patrick sedang mengajukan gugatan agar bisa mendapatkan seluruh dokumen pembicaraan dalam kabinet Australia saat itu terkait perundingan dengan para pemimpin Timor Leste.
Ketika itu Timor Leste sedang dalam proses transisi untuk mendapatkan kemerdekaan penuh.
Dokumen yang disampaikan ke pengadilan termasuk pernyataan di bawah sumpah dari Xanana Gusmao dan dari Philip Dorling, seorang akademisi yang juga pernah bekerja sebagai wartawan, staf kementerian luar negeri, dan penasehat politik.
Pekan lalu, Arsip Nasional menyerahkan beberapa dokumen yang semula masih rahasia kepada Senator Patrick namun masih ada beberapa dokumen yang masih bersifat rahasia.
Arsip Nasional mengatakan tidak bisa memberikan komentar mengenai tuduhan terbaru ini karena gugatan Senator Patrick masih dibicarakan di AAT.
Hubungan Australia dan Timor Leste sangat terganggu dengan adanya tuduhan bahwa Australia merekam pembicaraan para politisi Timor Leste pada 2004 untuk mendapatkan informasi perundingan yang membahas cadangan gas dan minyak di Laut Timor.
Operasi penyadapan tersebut diungkapkan oleh seorang mantan staf intelijen yang dikenal dengan nama Saksi K, yang tahun lalu mendapatkan hukuman percobaan tiga bulan karena bersekongkol untuk membeberkan informasi rahasia.
(*)