Hemat Uang, Terungkap Rahasia Gas Awet Lama, Ini Trik Hemat saat Masak dengan Kompor Gas

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi kompos gas
Ilustrasi kompos gas

Intisari-Online.com –Keberadaan kompor gasmembuat aktifitasmemasak menjadi lebih cepat dan praktis.

Meskipun menjadikan memasak lebih cepat dan praktis, namun kompor gas juga sering membuat pengeluaran membengkak.

Ini terutama karena penggunaan gas yang boros.

Seringkali dalam memasak kita kurang memperhatikan beberapa hal saat memasak dengan kompor gas.

Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untukmenghemat penggunaan kompor gas.

1. Bersihkan kompor gas secara berkala, maksimal empat bulan sekali

Saluran gas yang kotor mengakibatkan api yang dihasilkan tidak berwarna biru.

Kalau api tidak biru, artinya panas yang dihasilkan tidak maksimal.

Baca Juga: Saatnya Kembali ke Kompor Biomassa Pengganti Minyak Tanah

Baca Juga: Menurut Penelitian, Penggunaan Kompor Gas Lebih Buruk untuk Iklim dan Kesehatan dari yang Diduga Sebelumnya, Lalu Apa yang Harus Digunakan untuk Memasak?

Dengan panas yang tidak maksimal tentu saja waktu memasak bertambah lama.

Dan, gas pun lebih banyak terpakai.

2.Gunakan regulator standar

Saat ini umumnya regulator yang digunakan adalah regulator otomatis.

Regulator otomatis memang lebih menguntungkan, sebab dapat mendeteksi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.

Nah, jika bepergian dalam waktu lama, sebaiknya regulator dicabut dari tabung gas, agar bisa dipastikan tidak ada gas yang keluar.

3.Gunakan pengait Regulator

Pengait ini ada yang berbahan plat besi dan plastik.

Baca Juga: Kongkalikong dengan Permaisuri untuk Kudeta Pemerintahan, Inilah Cixi, Sosok Selir Kontroversial dari China yang Menempatkan Dirinya Seperti Dewa

Baca Juga: Bendungan Bener, Proyek yang Membuat Desa Wadas Purworejo Dikepung Aparat Gabungan, Seperti Apa dan Mengapa Harus Dibangun Pemerintah? Beginilah Kronologinya

Pengait yang berbahan plat besi lebih kuat, tapi tetap harus diperhatikan ketebalan plat yang digunakan.

Plat yang cukup baik mempunyai ketebalan minimal 3 mm.

4. Gunakan selang gas yang baik

Gas bersifat menekan ke segala arah, itu sebabnya dibutuhkan selang yang baik, yang minimal memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi.

Kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi ini sesuai dengansifamenekan gas yang memang mencapai 500 psi.

Jika selang yang kita gunakan tidak memiliki kemampuan menahantekanansebesar 500 psi, maka selang akan cepat kendor.

Akibatnya gas dapat keluar melalui sela-sela selang dan gas jadi cepat habis.

5. Gunakan perangkat masak berbahan stainless steel.

Baca Juga: Baru Saja Ketahuan Curi Uang Kripto untuk Senjata Nuklir, Korea Utara Sudah Sombongkan Diri Sebut Bisa Guncang Dunia dan Hantam AS dengan Nuklir

Baca Juga: Tak Perlu Tunggu 4 Dekade Seperti Indonesia, Kereta Cepat Taiwan Sudah Langsung BEP di Tahun Kedua, Bisa Tebak dengan Siapa Mereka Kerja Sama?

Memang di pasaran banyak panci dan wajan yang berbahan aluminium yang harganya lebih murah, juga yang berbahan enamel yang tampilannya lebih cantik.

Tapi, sebenarnya kedua jenis logam tersebut bukan penghantar panas yang baik.

Penghantar panas terbaik adalah stainless steel.

Dengan menggunakan perangkat masak berbahan stainless steel makanan akan lebih cepat matang.

6. Gunakan perangkat masak yang ukurannya sesuai dengan porsi makanan yang akan dimasak.

Kalau porsi makanan yang akan dimasak kecil, jangan menggunakan panci atau wajan yang besar.

Sebab, panci dan wajan yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi panas.

Sehingga, penggunaan gas juga jadi lebih banyak.

Baca Juga: Begini Sejarah Singkat Terciptanya Bola Voli Hingga Bola Voli Pantai, Serta Dimulainya Kejuaraan Dunia

Baca Juga: Terlihat Baik-baik Saja, Tapi Pemerintah Kalang Kabut Umumkan Situasi Lonjakan Covid-19 Gelombang Ke-3, Terkuak Beginilah Kondisi Asli Rumah Sakit di Indonesia

7. Bahan makanan boros gas

Bahan makanan paling boros menggunakan gas adalah daging, terutama yang bertulang seperti buntut atau iga.

Jadi, jika kita hendak memasak daging, sebaiknya manfaatkan pressure cooker.

Sebagai perbandingan, memasak buntut atau iga sampai empuk tanpa menggunakan pressure cooker biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam.

Sementara dengan menggunakan pressure cooker, 50 menit sudah empuk.

Baca Juga: Terlihat Baik-baik Saja, Tapi Pemerintah Kalang Kabut Umumkan Situasi Lonjakan Covid-19 Gelombang Ke-3, Terkuak Beginilah Kondisi Asli Rumah Sakit di Indonesia

Baca Juga: Termasuk Memakan Giok, Meminum Arsenik dan Merkuri Jadi Kunci Penting dalam Ramuan Keabadian Untuk Dikonsumsi Para Kaisar China yang Terobsesi Hidup Abadi Sampai Enam Kaisar Tewas Mengenaskan

Artikel Terkait