Intisari-Online.com - Konflik Rusia dan Ukraina sudah beberapa bulan terakhir membuat khawatir negara lain.
Ini karena konflik Rusia dan Ukraina bisa saja menjadi perang besar-besaran di Eropa.
Saat ini, Rusia memiliki lebih dari 100.000 tentang yang berkumpul di perbatasan Ukraina.
Namun di tengah panasnya konflik ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada media bahwa dia diyakinkan oleh pasukan presiden Rusia tidak akan maju ke Ukraina dalam waktu dekat.
"Saya mendapatkan jaminan tidak akan ada penurunan atau eskalasi," ungkap Macron.
Senada dengan Macron, Profesor Sergei Guriev, mantan kepala ekonom di Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, juga mengatakan Rusia tidak akan menyerang Ukraina.
Namun alasannya berbeda dengan Macron.
Menurutnya, sanksi Barat berdampak serius pada ekonomi Rusia.
"Salah satu indikator yang jelas adalah rubel (mata uang Rusia) yang lemah," ungkap Guriev seperti dilansir dari express.co.uk pada Rabu (9/2/2022).
Ada penurunan harga minyak Rusia yang awalnya 95 rubel per barel, kini menjadi 75 rubel/dolar.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR