Intisari - Online.com - Komandan Gugus Tugas Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Kolonel Agus Listiyono, mengakui ada sejumlah blind spot dalam aliran karantina para penumpang internasional di bandara.
Blind spot ini rentan jadi titik-titik yang dimanfaatkan oleh mafia karantina, sehingga titik-titik rentan itu akan dievaluasi oleh semua belah pihak dengan pengawasan dilakukan oleh Gugus Tugas.
Blind spot ini juga diakui oleh juru bicara Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo yang mengatakan ada titik-titik rentan dalam rute karantina dari mendarat sampai menuju imigrasi.
"Ada tempat-tempat kosong yang menjadi lokasi pelanggaran karantina terjadi.
"Ada transaksi-transaksi yang bisa dimanfaatkan turis asing dan WNI yang seharusnya dikarantina di tempat yang dituju kemudian melarikan diri," ujar Dedi dalam pernyataan tertulisnya 4 Februari 2022.
Guna meminimalisasi ini, jenderal bintang dua itu mengatakan Polri telah meluncurkan aplikasi yang memonitor karantina.
Dedi juga menggaris bawahi jika kerjasama dengan pemangku kepentingan lain diperlukan untuk memonitor karantina ini.
Dedi menekankan jika pihaknya tidak akan ragu untuk mengambil langkah tegas melawan para mafia karantina seperti diperintahkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sudah terjadi sejak lama
Namun pelanggaran karantina yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu diduga sudah terjadi sejak lama.
KOMENTAR