Intisari - Online.com - Awal November 2021 lalu terkuak bisnis tes PCR yang dipakai untuk mendeteksi Covid-19, melibatkan nama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri BUMN Erick Thohir.
Keduanya diduga terlibat dalam bisnis tes PCR di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto lewat Facebook pribadinya.
Erick Thohir dan Luhut diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes PCR, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), yang dijelaskan Edy lahir dari PT Tiba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtera.
PT Toba Sejahtera adalah anak perusahaan TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dengan sebagian kecil saham dimiliki Luhut.
PT GSI juga lahir dari PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), yang 6.18% sahamnya dimiliki Boy Thohir, saudara Erick Thohir.
Luhut awalnya menegaskan ia tidak mengambil keuntungan pribadi dari bisnis PT GSI, karena PT GSI adalah perusahaan kewirausahaan sosial dan tidak bertujuan mencari profit untuk pemegang saham.
"Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia," jelas Luhut, dikutip Tribunnews.