Intisari-online.com - Penyuntikan lebih dari 8 miliar dosis vaksin Covid-19 secara global telah menghasilkan 143 ton sampah berupa jarum suntik, jarum suntik, dan wadah.
Sebuah laporan baru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti kelebihan limbah medis dunia karena pandemi Covid-19.
The New York Times pada 4 Februari, mengutip laporan WHO, mengatakan bahwa ribuan ton limbah, termasuk jarum bekas, alat tes, dan botol vaksin kosong.
Hal itu telah menekan sistem pengolahan limbah, mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.
Diperkirakan sekitar 87.000 ton alat pelindung diri, perlengkapan untuk tes Covid-19 dan vaksinasi didistribusikan ke negara-negara antara Maret 2020 dan November 2021.
Melalui inisiatif darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namun, sebagian besar peralatan dan perlengkapan ini kemudian dibuang sebagai limbah.
Selain itu, penyuntikan lebih dari 8 miliar dosis vaksin Covid-19 secara global telah menghasilkan 143 ton sampah berupa jarum suntik, jarum suntik, dan wadah.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Jika Anda Masih Ragu Begini Panduan Lengkap Memilih Vaksin Booster yang Mana
Beberapa limbah dapat membuat orang terpapar jarum suntik atau terpapar patogen, kata laporan itu.
Untuk mengatasi masalah ini, laporan ini mempromosikan pengemasan dan transportasi yang "ramah lingkungan".
Serta perangkat dan produk yang dapat digunakan kembali yang terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang, pemrosesan, atau biodegradasi.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa 30% fasilitas kesehatan di seluruh dunia tidak dapat memproses jumlah limbah yang mereka hasilkan sebelum pandemi.
Angka ini meningkat menjadi 60% di negara-negara kurang berkembang.
Limbah ini dapat mencemari udara daerah pemukiman terdekat jika dibakar, mencemari sumber air dan menarik hama pembawa penyakit.
Penulis laporan menyerukan peningkatan investasi dalam teknologi daur ulang dan pengolahan limbah yang lebih bersih.
Pakar limbah padat mengatakan sejumlah besar alat pelindung diri telah salah diklasifikasikan sebagai berbahaya.
Sebagian besar bahan tersebut dibuang ke insinerator karena dikeluarkan dari tempat sampah biasa.
Angka di atas belum termasuk limbah dari ratusan ton perbekalan yang tidak disalurkan melalui PBB atau masker dan alat tes rumah yang digunakan oleh masyarakat.