Intisari-Online.com - Banyak orang sangat khawatir tentang 'efek samping' vaksin Covid-19.
Setelah divaksin, mungkin banyak orang mengalami demam, kelelahan, sakit kepala dan lainnya.
Namun, penelitian baru mengklaim bahwa 'efek samping' yang dirasakan ini sebagian besar sebenarnya bukan karena vaksin Covid-19.
Peneliti Harvard Medical School mengatakan, sebagian besar 'efek samping' vaksin Covid-19 disebabkan oleh keyakinan orang (terhadap efek samping vaksin) daripada karena vaksin itu sendiri, melansir RT, Selasa (18/1/2022).
Hal itu diungkapkan setelah menganalisis laporan lebih dari 45.000 peserta uji coba.
Berbagai efek samping "sistemik", seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri sendi dilaporkan di kedua bagian kelompok fokus: di antara mereka yang menerima berbagai vaksin Covid, serta mereka yang tanpa sadar menerima plasebo.
Setelah menganalisis laporan, para ilmuwan dari Beth Israel Deaconess Medical Center yang berbasis di Boston sampai pada kesimpulan bahwa apa yang disebut "efek nocebo" - sensasi tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kecemasan atau harapan buruk - menyumbang tiga perempat dari semua efek samping vaksin yang dilaporkan.
Laporan tersebut diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open.
Laporan tersebut mengatakan bahwa 35% penerima plasebo melaporkan efek samping setelah dosis pertama dan 32% setelah dosis kedua.
Secara signifikan lebih banyak "efek samping" (AE) dilaporkan dalam kelompok vaksin, tetapi apa yang disebut "tanggapan nocebo" menyumbang "76% AE sistemik setelah dosis vaksin Covid-19 pertama dan 52% setelah dosis kedua."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR