2. Silih atau eluk adalah tubuh kujang yang bentuknya melengkung seperti sebelah sayap burung yang merentang.
3. Tadah adalah bagian menonjol pada perut kujang
4. Mata adalah lubang pada kujang.
Aris Kurniawan dalam jurnal Kajian Historis dan Filosofis Kujang (2014) menyebutkan bahwa kujang memiliki nilai sakral dan mistis digunakan menjadi medium mistik, simbol status (pangkat), penghormatan (pada orang yang berjasa besar bagi kerajaan), dan ajimat atau pusaka para petinggi dan bangsawan kerjaan Pajajaran.
Kujang digunakan sebagai perkakas multifungsi yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat suku Sunda.
Kujang yang digunakan rakyat memiliki bentuk yang sederhana dan terbuat dari bahan yang tidak terlalu mahal.
Baca Juga: Mengapa Kerajaaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim? Simak Penjelasan Berikut Ini
Sedangkan kujang yang digunakan oleh para petinggi memiliki bahan yang mahan dan desain yang mewah.
Kujang bukanlah sekedar senjata berbentuk melengkung.
Kujang dibuat oleh pandai besi dengan berbagai ritual adat dan dipelihara juga dengan ritual adat.
Kujang merupakan senjata estetis yang dibentuk dengan ukiran unik dan indah, sehingga kujang bisa disebut sebagai bentuk karya seni.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR