Salah satu adalah istrinya, Catherine de Medici, yang yang lainnya adalah seorang wanita yang lembut memeluknya ketika Henry dan kakak laki-lakinya dibebaskan ke dalam tahanan Kaisar Charles V, tetapi dia bukan ibunya karena sang ibu sudah meninggal.
Wanita itu adalah Diane de Poitiers, yang menikah dengan pria tiga puluh lima tahun lebih tua darinya pada usia lima belas tahun.
Dan ketika Henry berusia sekitar lima belas tahun, wanita berusia tiga puluh lima tahun ini ternyata telah meninggalkan kesan abadi pada pangeran remaja itu.
Henry kemungkinan besar melihatnya sebagai tampilan ideal seorang wanita, kasih sayangnya untuknya terlihat dalam pemakaian warna-warna di sebuah pertunjungan, serta pertarungan saat cedera dengan tombaknya.
Dan sejak usia 15 tahun, Henry menunjukkan minat mendalam pada wanita itu melalui surat-suratnya, meskipun tidak diketahui apakah Diane dan Henry telah menyempurnakan persatuan jiwa mereka dengan cara yang lebih dewasa.
Diane adalah seorang wanita yang suka olahraga, suka berenang, dan berkuda, serta menjaga fisik yang baik daripada wanita sezamannya, maka tak heran dia membuat pria di sekelilingnya tertarik padanya meskipun usianya sudah melewati usia subur.
Dia cantik alami, dipasangkan dengan penampilannya yang sehat, suka berpose untuk artis tanpa pakaian, bahkan untuk kehidupan istana Prancis yang terkenal promiscuous, Diane de Poitiers cukup berani.
Dalam kedekatannya dengan raja, dia bisa menjadi pengasuh bagi para pangeran dan putri muda kerajaan.
Kehidupan yang lembut karena dia mendesak bahwa Henry harus berbagi ranjang dengan istrinya, Catherine de Medici, untuk menghasilkan anak-anak kerajaan.
Secara alami, sebagaimana halnya istri dari suami yang tampan dan agung seperti Henry II, Catherine sangat membenci wanita yang diberikan hati sepenuhnya oleh Raja.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR