Intisari-Online.com – Raja Henry II disandera sebagai seorang anak dalam pertukaran untuk ayahnya, Raja Fracois I, kembali ke Prancis.
Pasukan Kaisar Charles V menangkap saingan Prancisnya pada Pertempuran Pavia di Italia, pada tahun 1525.
Ketika itu, Henry II baru berusia lima tahun.
Lebih dari setahun, Francois I berada di bawah kekuasaan kaisar, meskipun Charles bertindak dengan gagahberani dalam memperlakukan tawanan kerajaannya.
Tidak banyak yang dikatakan oleh Charles setelah dia menerima dua putra tertua raja Prancis ke dalam kandangnya, dan Henry adalah yang termuda.
Namun, memalukannya Spanyol tidak bisa menyediakan pakaian untuk para pangeran yang sudah tumbuh itu, akhirnya dibuatlah perjanjian hingga kedua anak laki-laki itu kembali ke Prancis beberapa tahun kemudian.
Henry menjadi pendiam dan murung, dan ini tercermin pada masa pemerintahannya dalam penindasannya yang kejam terhadap ide-ide Protestan di negaranya.
Memotong lidah mereka yang mengucapkan bid’ah, membakar mereka di tiang pancang, hingga terjadi Pembantaian di Hari Santo Bartholomeus tahun 1572.
Menyaksikan kematian ribuan Huguenot, yang dibantai di jalan-jalan setelah pernikahan antara cucu perempuan Katolik Henry dan raja Protestan Navarre.
Namun, salah satu fakta hidup Henry II yang paling luar biasa sama sekali tidak ada hubungannya dengan dia, tetapi para wanita yang mengelilinginya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR