Maria Eleonora mengambil bagian dalam transformasi di Stockholm sepanjang abad ke-17, dia menganggap Stokholm sebagai tempat yang dingin dan sederhana, jauh dari segala sesuatu yang penting.
Dia mulai memesan tukang emas, perajut mutiara, musisi, dan penari balet untuk datang dari Prancis dan Jerman, dan usahanya membuatnya menjadi pelindung budaya di istana Swedia.
Dia mendelegasikan tugas dan memberikan beasiswa kepada banyak seniman dan pengrajin.
Dia memiliki minat yang tulus dalam arsitektur dan akan menggambar sketsa gereja dan istananya sendiri.
Dia juga menyukai mode, musik, dan seni, dan senang mengetahui bahwa Raja berbagi, sampai batas tertentu, hasratnya.
Dia bahkan dikatakan sangat mencintai suaminya. Setiap kali dia harus pergi untuk waktu yang lebih lama, dia tenggelam dalam depresi yang dalam.
Dalam surat kepada Raja dan saudara iparnya Catherine Wasa, dia menulis tentang betapa dia sangat prihatin dengan kehidupan Raja saat berperang, sehingga dia tidak bisa makan dan tidur.
Sebagai seoang istri kerajana, maka menjadi tugas utama Maria Eleonora untuk memiliki ahli waris laki-laki.
Dia hamil tidak lama setelah menikah, delapan bulan kemudian dia melahirkan seorang putri, sayangnya, bayi itu lahir mati.
Dua tahun kemudian, dia hamil lagi dengan anak perempuan, yang kemudian diberi nama Christina dan dinyatakan sebagai pewaris takhta Swedia, tapi sayangnya bayi itu meninggal di usia 11 bulan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR