Sementara itu, AS memiliki alasan sendiri untuk memperingatkan tentang risiko Rusia melancarkan serangan, untuk menunjukkan kepemimpinan dalam aliansi NATO.
Ketika sekutu tidak dapat menyepakati bagaimana menghadapi Rusia, Maria Zolkina, seorang analis politik dengan berbasis di Kiev Organisasi Inisiatif untuk Demokrasi, kata.
Menurut Zolkina, Kiev juga agak tidak puas dengan cara AS dan Barat memecahkan masalah, karena secara terbuka mengadakan pembicaraan dengan Rusia tetapi tidak mengizinkan Ukraina untuk berpartisipasi.
Tidak semua faksi politik di Ukraina mendukung pendekatan pemerintah saat ini. Pekan lalu, para pemimpin oposisi di Ukraina mendesak Zelensky untuk meninggalkan strateginya untuk tetap tenang agar siap berperang.
Sekelompok anggota parlemen oposisi dan mantan pejabat, menandatangani pernyataan bersama yang menyerukan Zelensky untuk memobilisasi militer untuk melawan ancaman yang mengintai dari Rusia.
"Dia tidak berani melakukannya karena dia takut menakut-nakuti orang dan mengurangi kredibilitasnya," kata Arseniy P. Yatsenyuk, mantan perdana menteri Ukraina.
"Jika Rusia menyerang, saya bahkan tidak tahu apakah kita bisa mengadakan pemilihan presiden kita sendiri nanti," jelasnya.
Padahal, militer Ukraina telah melakukan persiapan seperti menyelenggarakan kursus pelatihan bagi ribuan relawan.
Ini akan menjadi kekuatan paramiliter untuk mendukung perlawanan, jika tentara utama Ukraina dikalahkan oleh Rusia.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR