Ia mengatakan, persyaratan itu tidak sedikit. Misalnya persyaratan dalam aspek perizinan, lokasi, pemilik, serta pengelola tempat rehabilitasi itu.
Kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat tidak memenuhi kriteria-kriteria tersebut.
"BNN menyatakan bahwa tempat tersebut itu bukan tempat rehab," tegas Sulistyo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/1/2022).
"Karena tempat rehab itu ada namanya persyaratan formil dan ada persyaratan materiil," lanjut dia.
Penemuan sel tersembunyi juga pernah terjadi pada tahun 2017 lalu di Filipina.
Saat itu, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Filipina, yang didampingi oleh sejumlah wartawan, telah menemukan sel kecil rahasia di sebuah kantor polisi Manila yang dijejali 12 pria dan wanita yang telah ditahan selama seminggu tanpa dikenai dakwaan.
Sel yang digunakan untuk menahan 12 orang itu sempit, gelap dan tanpa jendela. Pintu masuk ke ruangan itu ditutup dengan sebuah lemari kayu.
Gilbert Boisner, Direktur Komnas HAM Filipina di Manila, Jumat (28/4/2017), mengatakan, tidak ada satu orang pun yang sudah didakwa dalam kelompok yang "ditangkap dengan dalih narkoba" itu.
Human Rights Watch (HRW) mengatakan bahwa para tahanan itu diciduk "tanpa memberi tahu keluarga atau pengacara," dan dikurung dalam kondisi "mengerikan, terlalu padat," dan disiksa.
Para tahanan tersebut mengatakan bahwa polisi berusaha memeras mereka antara 800 dollar sampai 4.000 dollar (saat itu setara Rp10,6 juta hingga Rp53,3 juta) untuk kebebasan mereka.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR