Tetapi ini bukan satu-satunya negara yang memiliki akses ke fasilitas tersebut.
AMTI mengatakan bahwa citra satelit komersial yang diambil pada 16 Januari menunjukkan dua kapal keruk dan sebuah tongkang menyekop pasir.
Sementara foto lainnya menunjukkan dua kapal tiba di pelabuhan antara 13 Januari dan 13 Maret. 15/1.
Kapal-kapal ini dapat dilihat dalam foto yang diposting Menteri Tea Banh di Facebook pada 18 Januari ketika ia mengunjungi pelabuhan Ream.
AMTI mengatakan ini "bisa menandai peningkatan yang signifikan dalam kapasitas pelabuhan".
Perairan yang dangkal di sekitar Pelabuhan Ream saat ini membuat fasilitas tersebut hanya mampu menampung kapal patroli kecil.
"Pelabuhan laut dalam akan lebih berguna bagi angkatan laut Kamboja dan China," tulis laporan AMTI.
AMTI mengkonfirmasi konstruksi darat terus berlanjut, dengan meratakan beberapa situs di barat daya pangkalan sejak musim gugur yang lalu.
Dengan alasan bahwa pengerukan menunjukkan bahwa pangkalan sedang dalam persiapan untuk peningkatan substansial.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington mendesak Kamboja untuk "benar-benar transparan tentang niat, sifat, dan skala proyek Ream dan peran militer China dalam pembangunannya, meningkatkan kekhawatiran tentang niat penggunaan fasilitas angkatan laut ini.
Tahun lalu, Washington memberikan sanksi kepada dua pejabat Kamboja atas dugaan peran mereka di Ream.
Kemudian memberlakukan embargo senjata dan pembatasan ekspor di Kamboja, menuduh militer China semakin berpengaruh di negara ini dan masalah lainnya.
Kamboja telah berulang kali membantah laporan bahwa pihaknya berencana mengirim pasukan ke China ke Ream.
Seorang juru bicara pemerintah Kamboja baru-baru ini mengatakan bahwa pembangunan China di Ream adalah bagian dari bantuan pembangunannya, dan bahwa China "tidak membangun fasilitas ini untuk melayani pasukannya".
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR