Advertorial
Intisari-online.com - Pada tahun 2018 lalu, saat Kim Jong-Un melangkah menuju perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Sekelompok anggota pasukan keamanan yang dipilih atas dasar kebugaran, kemampuan menembak, kemampuan bela diri, dan bahkan ketampanan, mendampingi sang pemimpin.
Mereka mengenakan setelan rapi lengkap dengan dasi biru bergaris putih yang serasi dengan setelan yang mereka kenakan, belasan pria ini berdiri di depan dan di sekeliling Kim Jong-Un saat dia mendekati garis demarkasi.
Di garis demarkasi itulah, Kim Jong-Un bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebelum melangkahkan kaki melintasi perbatasan kedua negara.
Di balik setelan para pria itu terlihat sesuatu yang menonjol, kemungkinan besar adalah senjata api.
Mereka adalah Komando Garda, pasukan yang bertugas menjamin keselamatan sang pemimpin, adalah satuan elite yang berada di lingkar terdekat kepemimpinan Korea Utara.
Ri Yong Guk, seorang pembelot dari Korea Utara yang pernah bertugas menjadi anggota pasukan pengamanan Kim Jong Il.
Dalam memoar yang dituliskannya pada 2013 menggambarkan ketatnya pengamanan Pemimpin Korut itu.
Setidaknya terdapat enam lapis pengamanan untuk Kim Jong Il saat sang pemimpin melakukan kunjungan ke daerah, unit-unit militer, pabrik, atau pertanian.
"Ini adalah salah satu pengamanan paling ketat di dunia, bahkan seekor semut pun tak akan lolos dari pengawasan mereka," kata Ri Yong Guk.
Lantas bagaimana kriteria pengawal yang bisa menjaga pemimpin Korea Utara tersebut.
Menurut situs berita NK Daily, mengutip dokumen yang baru-baru ini diperoleh, mengatakan bahwa daftar kriteria untuk memilih pengawal bagi orang-orang penting Korea Utara dibagi menjadi tiga kategori utama.
Pertama, calon harus orang-orang terpelajar.
Kedua, pelamar adalah anak-anak tentara, pekerja dan petani, dengan preferensi diberikan kepada orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan.
Selain itu, calon bodyguard berusia sekitar 17 tahun dengan tinggi badan sekitar 167 cm, lebih tinggi 4 cm dari standar minimal sebelumnya yaitu 163 cm.
Oleh karena itu, "Pasukan 974" yang bertugas melindungi pimpinan tertinggi Korea Utara haruslah orang-orang yang diseleksi secara ketat dan memiliki standar yang luar biasa.
Disebutkan juga bahwa jika seorang kandidat menjadi anggota tim, dia hanya dapat melihat keluarganya setelah 13 tahun.
Setelah dipekerjakan, pengawal harus menjalani pelatihan intensif, mirip dengan pasukan khusus tentara Korea Utara.
Mereka belajar tentang pistol, teknik evakuasi, dan berbagai seni bela diri. Selain itu, para bodyguard masa depan juga menjalani tantangan perilaku, ketahanan fisik.
Saat menjalankan tugas melindungi pemimpin Korea Utara, para pengawal harus membentuk lingkaran pelindung di sekitar Kim Jong-un, mengamati 360 derajat medan dan karakter di sekitar pemimpin.
Di depan Kim Jong-un sekitar 3 sampai 5 pengawal, di sebelahnya ada 4 sampai 6 pengawal dan di belakang ada 4 sampai 5 pengawal.
Bisa dikatakan bahwa bodyguard sakti ini merupakan satu-satunya warga Korea Utara yang diperbolehkan membawa pistol saat berjalan di samping Kim Jong-un.
Setiap pengawal biasanya menggunakan pistol semi otomatis dan senjata cadangan.
Meski membawa senjata, pertahanan utama para pengawal dekat saat melindungi Kim Jong-un adalah keterampilan pengamatan dan kemampuan mereka.
Tujuannya untuk menetralisir ancaman apa pun kepada pemimpin dengan tangan dan tubuh pengawal mereka.