Find Us On Social Media :

Saat Kim Jong Un Deklarasikan 'Perang' Melawan Populasi Ular yang Tiba-tiba Membludak di Korea Utara dan Menyebutnya sebagai Rencana Licik Korea Selatan

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 16 Januari 2022 | 10:53 WIB

(Ilustrasi) Kim Jong Un

Intisari-Online.com - Kehidupan di Korea Utara begitu misterius, baik pemimpinnya Kim Jong Un juga kehidupan masyarakatnya.

Pada Juli 2017, militer Korea Utara mengatakan bahwa agen mata-mata Korea Selatan menjadi dalang di balik 'membludaknya jumlah ular yang sangat tinggi'

Melansir Independent.co.uk, pada bulan itu awalnya unit patroli perbatasan menerima perintah untuk menangkap ular sebelum mereka merangkak di tepi Sungai Amnok.

Pesan utama dari Partai adalah bahwa Badan Intelijen Nasional Selatan telah melepaskan ular sebagai bagian dari 'skema licik' untuk menantang persatuan."

Pada saat itu, tentara telah diperintahkan untuk menangkap ular sebelum mereka mencapai daratan dan menetaskan telur, sehingga mereka harus mengarungi sungai.

Lebih jauh, hal itu juga sampai menimbulkan keluhan.

Kementerian Keamanan Rakyat Korea Utara dan badan-badan publik lainnya dilaporkan sampai mendesak warga untuk tetap waspada terhadap bahaya ular setiap saat.

Bahkan menyebar juga desas-desus tentang orang-orang yang meninggal akibat gigitan ular di beberapa daerah.

Baca Juga: Bukan Sekedar Dijewer Seperti yang Dilakukan Edy Rahmayadi, di Korea Utara, Pejabat yang Tak Tepuk Tangan untuk Kim Jong-Un Harus Siap-siap 'Lenyap' Tak Berbekas, Seperti Pria Ini

 Baca Juga: Bersyukur Tinggal di Indonesia Nonton Idol Korsel Cuma Modal Kuota, Terungkap Ini yang Dilakukan Kim Jong-un terhadap Warga Korea Utara yang Nekat Nonton K-Pop

Sumber tersebut mengatakan kepada Daily NK bahwa klaim tersebut bisa menjadi upaya untuk "secara psikologis mempersenjatai orang-orang (melawan Selatan) selama pertempuran 200 hari", sebuah kampanye mobilisasi massa untuk memulai rencana ekonomi baru.

Propaganda negara sebelumnya telah menyatakan bahwa pernah terjadi lonjakan populasi serangga di ladang jagung Korea Utara gara-gara rencana imperialis AS.