Kerajaan Kendan, Berawal dari Hadiah hingga Menjadi Kerajaan yang Berada di Bawah Lindungan Kerajaan Tarumanegara

Tatik Ariyani

Editor

Kerajaan Kendan berada di bawah lindungan Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Kendan berada di bawah lindungan Kerajaan Tarumanegara

Intisari-Online.com -Pernahkah Anda mendengar mengenai Kerajaan Kendan?

Kerajaan Kendan yang bercorak Hindu-Buddha berdiri di Tatar Sunda dan didirikan oleh Resiguru Manikmaya pada 536 Masehi.

Sementara pusat Kerajaan Kendan berada di wilayah Desa Nagreg Kendan dan Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Bandung.

Sejak pertama kali didirikan, Kerajaan Kendan berada di bawah lindungan Kerajaan Tarumanegara.

Sejarah berdirinya Kerajaan Kendan tidak terlepas dari kisah pendirinya, Resiguru Manikmaya.

Resiguru Manikmaya adalah seorang pemuka agama Hindu keturunan India.

Sebelum menetap di Kendan, Resiguru Manikmaya sempat mengunjungi beberapa negara.

Setelah menikah dengan Tirtakancana, putri Raja Suryawarman dari Tarumanegara, ia diberi hadiah berupa daerah Kendan lengkap dengan tentara dan rakyatnya.

Baca Juga: Heboh Saat Harta Karunnya Mulai Bertebaran di Sungai Musi,Terkuak Kemasyuran Kerajaan Sriwijaya Ternyata Begitu Melegenda Hingga ke Mancanegara, Pulau Emas Bukan Apa-apa!

Baca Juga: Inilah Kerajaan Sumedang Larang, Pecahan Kerajaan Sunda-Galuh yang Jadi Bawahan Kesultanan Mataram Islam, Salah Satu Rajanya Pernah Gunakan Keris Naga Sasra untuk Diplomasi Salaman dengan Belanda

Setelah Resiguru Manikmaya dinobatkan sebagai raja, Suryawarman menitahkan kepada seluruh rakyat dan kerajaan bawahannya untuk menerima keberadaan Kerajaan Kendan.

Jika berani menolak Resiguru Manikmaya akan dijatuhi hukuman mati dan kerajaannya dibubarkan.

Selama Kerajaan Kendan berdiri raja-raja yang pernah memerintah adalah Raja Manikmaya (536-568 M), Raja Putra Suraliman (568-597 M), Raja Kandiawan (597-612 M), dan Raja Wretikandayun (612-702 M).

Saat Wretikandayun dinobatkan menjadi raja Kendan pada 612 M untuk menggantikan ayahnya, ia justru memindahkan ibu kota kerajaan ke wilayah Galuh.

Pemindahan ibu kota ini juga menandai perubahan nama Kerajaan Kendan menjadi Kerajaan Galuh.

Di saat yang sama, Kerajaan Tarumanegara yang kala itu diperintah oleh Tarusbawa, sedang bergejolak.

Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Wretikandayun untuk melepaskan Kerajaan Galuh dari Tarumanegara.

Hal ini menjadikan Wretikandayun sebagai raja terakhir Kendan sekaligus pendiri Kerajaan Galuh.

Baca Juga: Zodiak Bulan Februari, Begini Sifat dan Percintaan Zodiak Aquarius dan Pisces

Baca Juga: Terkenal Kejam Hingga Dijuluki ‘Raja Haus Darah', Inilah Raja Moulay Ismail, yang Berhubungan Badan Setiap Malam dengan Empat Istri dan 500 Selirnya, Sampai Memiliki Keturunan dengan Jumlah Terbanyak

Artikel Terkait