Kemampuan BrahMos untuk mempertahankan kecepatan supersonik saat meluncur di ketinggian rendah membuatnya sangat sulit untuk dideteksi dan dicegat.
BrahMos juga melakukan "manuver S" mengelak sesaat sebelum tumbukan, sehingga sulit untuk menembak jatuh dari jarak dekat.
BrahMos bukan hanya senjata antikapal, namun juga dapat mengenai target berbasis darat, dan sangat ideal untuk serangan presisi terhadap instalasi tetap seperti radar, pusat komando, pangkalan udara, dan baterai rudal musuh.
Rudal itu juga berpotensi membawa hulu ledak nuklir seberat 660 pon, meskipun itu tampaknya bukan tujuan utamanya.
Ada beberapa varian rudal BrahMos yang dirancang untuk digunakan oleh berbagai platform militer India melawan target darat atau laut.
Rudal BrahMos Angkatan Laut India sebagian besar menggunakan peluncur Sistem Peluncuran Vertikal delapan sel.
Enam dari fregat dan dua kapal perusaknya memiliki satu peluncur BrahMos, sementara tiga kapal perusaknya memiliki peluncur kembar.
Pada tahun 2013, Angkatan Laut juga telah berhasil menguji versi peluncuran kapal selam yang diharapkan untuk memasuki layanan di kapal masa depan.
BrahMoses yang diluncurkan kapal selam berpotensi diluncurkan cukup dekat dengan target tanpa terdeteksi.
India juga telah mengembangkan BrahMos-A, yang dirancang untuk diluncurkan dari pesawat tempur Su-30MKI.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR