Intisari-online.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut hingga saat ini.
Meski peperangan antara keduanya memang belum terjadi namun, di bekalang layar keduanya sama-sama membuat persiapan.
Seperti Rusia yang sudah mengerahkan ribuam pasukannya ke perbatasan Ukraina.
Sementara Ukraina terus mencari dukungan Barat untuk memperkuat pasukan militernya, untuk melawan negeri beruang Merah.
Selain itu, menurut laporan terbaru mengatakan bahwa militer Ukraina secara rahasia telah dilatih oleh Amerika.
Badan Intelijen Pusat AS (CIA) telah mengawasi program pelatihan rahasia unit khusus Ukraina, yang dikatakan memiliki konten "menghasut pemberontakan dan menghancurkan tentara Rusia".
Misi rahasia dimulai setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Tentara elit Ukraina dikirim untuk berlatih di sebuah pangkalan rahasia di Amerika Serikat bagian selatan, menurut surat kabar Rusia RT.
Pelatihan itu mencakup penggunaan senjata, teknik kamuflase, navigasi darat, serta taktik "bersembunyi dan bergerak", kata mantan pejabat AS itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Namun, mantan pejabat itu mengatakan program pelatihan rahasia itu tidak dimaksudkan untuk melancarkan serangan terhadap Rusia.
"Tujuan dari program pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan tempur tentara Ukraina, untuk membantu pengumpulan intelijen," kata sumber tersebut.
Menurut mantan pejabat AS tersebut, program tersebut diawasi oleh CIA, disetujui pada masa pemerintahan Presiden AS Barack Obama dan dilanjutkan.
Serta ditambah, dan dimodifikasi pada presiden-presiden berikutnya.
Selain menerima pasukan Ukraina, CIA juga telah mengirim penasihat ke timur untuk memberi mereka bimbingan lapangan sejak 2015.
Sumber lain yang mengetahui masalah ini mengatakan tentara Ukraina "dilatih tentang cara menghasut pemberontakan" dan menghancurkan tentara Rusia.
"Kami telah melatih unit elit Ukraina selama delapan tahun, mereka adalah pejuang yang sangat baik," katanya.
"Program ini berpengaruh signifikan," tambah mantan pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara itu, salah satu syarat Rusia untuk mengurangi ketegangan di Ukraina timur adalah AS dan Barat harus menarik pasukannya.
Lalu, menghentikan pengiriman peralatan militer ke Eropa Timur.