Intisari-Online.com - Virus corona varian Omicron pertama kali ditemukan pada November 2021.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona varian Omicron berasal dari Afrika Selatan.
Baru dua bulan sejak ditemukan, varian Omicron ini sudah menyebar ke beberapa negara.
Akibatnya ada kekhawatiran munculnya gelombang ke-3 pandemi virus corona dikarenakan varian ini.
Tyra Grove Krause, kepala ahli epidemiologi di Institut Serum Negara Denmark, berharap lonjakan varian terbaru saat ini dapat mencapai puncaknya pada akhir bulan ini.
Meski begitu,dia mengatakan risiko orangdirawat di rumah sakit akibat Omicron adalah setengah dibandingkan dengan varian Delta.
Ini memberi pihak berwenang di Denmark harapan bahwa pandemi bisa berakhir dalam beberapa bulan karena kekebalan meningkat, katanya.
Krause, menjawab pertanyaan tentang berapa lama Omicron akan memiliki pengaruh pada kehidupan di Denmark.
"Saya pikir kita akan memilikinya dalam dua bulan ke depan," ucap Krause seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (4/1/2022).
"Dan kemudian saya berharap infeksi akan mulai mereda. Sehingga kita mendapatkan kehidupan normal kembali."
Hal senada disampaikan olehDirektur Jenderal WHODr Tedros Adhanom Ghebreyesu.
Dalampesan Tahun Baru 2022, Dr Tedros membuat catatan yang penuh harapan ketika krisis virus corona yang sudah memasuki tahun ketiga.
Dia mengatakan dia "yakin" ini akan menjadi tahun berakhirnya pandemi. Tetapi dia memperingatkan soal masalah vaksin.
Sebab menurutnya adaketidaksetaraan jumlah vaksin di setiap negara.
Padahal vaksin Covid-19 dinilai sebagai senjata utama mengalahkan varian Omicron.
"Dan semakin lama ketidakadilan berlanjut, semakin tinggi risiko virus ini berkembang dengan cara yang tidak dapat kita cegah atau prediksi."
Oleh karenanya, kita perlu mengatasi permasalahan jumlah vaksin yang tidak setara.
Karena itulah yang akan menjadi kunci untuk mengakhiri mimpi buruk global dan mengembalikan kehidupan normal.
"Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri pandemi."
"Melalui ACT-Accelerator, yang mencakup COVAX, WHO dan mitra kami membantu membuat vaksin, tes, dan perawatan dapat diakses oleh orang-orang yang membutuhkannya di seluruh dunia."
"Saat kita memasuki tahun ketiga pandemi ini, saya yakin ini akan menjadi tahun kita mengakhirinya."
"Tetapi hanya jika kita melakukannya bersama."
Dia mengatakan jutaan nyawa telah diselamatkan oleh vaksin.
Oleh karenanya, saat ini, WHO sedang berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami Omicron.
Beberapa penelitian yang sedang berlangsung atau sedang berlangsung segera mencakup penilaian penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), kinerja vaksin dan tes diagnostik, dan efektivitas pengobatan.