Hal tersebut sebagai bagian dari program mereka untuk menyingkirkan yang lama dan mengantarkan modernisasi, dengan misionaris di Chin juga mengkritiknya sebagai barbar.
Namun, para wanita ini menjadi generasi terakhir yang memiliki tato wajah, dan ketika mereka mati, maka satu bab dari sejarah Chin akan diturunkan ke dalam buku pelajaran.
Keenam suku Chin menggunakan berbagai tato yang berbeda.
Wanita M’uun adalah yang paling mudah dikenali, dengan bentuk ‘P’ atau ‘D’ melinkar besar di wajah mereka dan simbol ‘Y’ di dahi mereka.
Wanita M’kaan memiliki tato garis di dahi dan dagu mereka, melansir BBC.
Suku Yin Du dan Dai memiliki tato garis vertikal panjang di seluruh wajah, termasuk kelopak mata, mirip dengan suku Nga Yah yang memiliki titik serta garis.
Suku Uppriu, salah satu yang paling sulit dikenali, karena seluruh wajah mereka ditutupi bintik-bintik, dengan wajah menghitam atau pucat karena mereka penuh dengan tato.
Tato dibuat dengan menggunakan daun, pucuk rumput, dan jelaga.
Daun memberi warna, jelaga sebagai desinfektan, dan pucuk rumput ditambahkan di ujungnya, yang bertindak sebagai pembalut dan penutup penyembuhan alami.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR