Dalam sebuah pernyataan resmi setelah panggilan tersebut, Kremlin mengungkapkan bahwa Biden telah berkomitmen untuk tidak mengirim senjata ofensif ke Ukraina.
"Biden telah menjelaskan bahwa AS tidak akan mengirim senjata ofensif ke Ukraina," Yury Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Putin, mengatakan kepada media Rusia.
Ini adalah poin kunci dalam proposal keamanan yang telah dibuat Rusia kepada AS dan NATO, kata Ushakov.
Sementara itu sekretaris Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, "Presiden Biden mendesak Rusia untuk menurunkan ketegangan dengan Ukraina.
"Ia mengatakan dengan jelas jika AS dan sekutu dan mitra-mitranya akan merespon secara tegas jika Rusia lebih jauh menyerang Ukraina."
Dalam sebuah telekonferensi dengan para reporter, soerang pejabat administrasi senior menambahkan jika Biden telah memberi "dua jalan": satu diplomasi dan deeskalasi, dua adalah pencegahan "termasuk biaya dan konsekuensi serius" contohnya sanksi ekonomi, penguatan postur kekuatan NATO dan bantuan militer ke Ukraina.
Selama panggilan telepon 50 menit, Putin menekankan penentangannya terhadap ekspansi aliansi militer NATO ke arah timur.
Kremlin bersikeras jika Putin telah menggunakan telepon itu untuk menyelesaikan ancamannya sendiri, mengatakan kepada Biden jika sanksi-sanksi baru dapat merusak hubungan antara Rusia dan AS dan menunjukkan kesalahan besar.
KOMENTAR