Komite meminta Mahkamah Agung untuk mengatakan di pertengahan bulan depan apakah mereka akan mengambil kasus tersebut.
Tim hukum Trump berargumen jika penting bagi presiden di masa depan itu untuk yakin jika pertimbangan mereka dengan penasihat akan dirahasiakan bahkan ketika mereka sudah meninggalkan kantor.
Namun bagi Presiden Joe Biden, yang kini memegang hak eksekutif ini, berargumen jika penting bagi bangsa mencapai pemahaman apa yang sebenarnya terjadi pada kekacauan Capitol dan menolak klaim Trump.
Ide jika mantan Presiden yang dimakzulkan dua kali bertingkah membela posisi yang sering ia kompromikan dengan penyalahgunaan wewenang dan mencapai tujuan pribadinya tentu tidak bisa dianggap sebelah mata.
Namun hal ini mengancam atas adanya perselisihan konstitusional yang dapat menggagalkan upaya komite guna mencari tahu niat dan tindakan Trump 6 Januari lalu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR