Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Rusia mengerahkan puluhan ribu pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.
AS dan sekutu baratnya khawatir jika Rusia akan melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Namun, Rusia mengelak hal tersebut.
Kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta NATO untuk memulai pembicaraan substantif tentang jaminan keamanan jangka panjang bagi Rusia.
Putin menekankan bahwa Rusia membutuhkan jaminan yang mengikat secara hukum karena Barat telah gagal memenuhi komitmen verbalnya.
Pada tanggal 17 Desember, kementerian luar negeri Rusia merilis dua rancangan perjanjian Rusia terkait jaminan keamanan dari Amerika Serikat dan NATO yang diserahkan ke pihak AS pada 15 Desember selama pertemuan di Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sayangnya, AS tidak akan menyetujui proposal keamanan Rusia terkait NATO, tetapi mungkin menyetujui inisiatif lain.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan mengatakan, "Ada proposal yang diajukan oleh Rusia - beberapa akan kami setujui, beberapa tentu tidak akan kami setujui."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR