Intisari-Online.com - Tak hanya ingin menjadi militer terkuat di dunia, China rupanya juga telah memperkuat cengkeramannya pada rantai pasokan bahan penting ini.
Menurut laporan, China telah mengumumkan penggabungan tiga perusahaan tanah jarang dalam upaya untuk mengkonsolidasikan dan mendominasi sektor bahan tanah jarang.
China merupakan produsen bahan tanah jarang terbesar di dunia.
Baru-baru ini, China menggabungkan 3 perusahaan tambang tanah jarang milik negara — China Minmetals Corp., Aluminium Corp. of China, dan Ganzhou Rare Earth Group Corp. — untuk membentuk entitas baru yakni China Rare Earths Group pada 23 Desember.
Tanah jarang adalah kombinasi dari 17 mineral yang digunakan sebagai bahan penting dalam produksi barang elektronik serta peralatan militer.
Menurut laporan, China Rare Earths Group akan mengendalikan 70% dari produksi negara atas logam-logam utama ini.
Melansir The EurAsian Times, Minggu (26/12/2021), China Rare Earth Group akan menjadi salah satu dari sekitar 100 "perusahaan pusat" yang diawasi langsung oleh Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset (SASAC) milik negara.
SASAC akan mengendalikan 31% dari perusahaan baru tersebut sementara China Minmetals Corp., Aluminium Corp. of China, dan Ganzhou Rare Earth Group Co. masing-masing akan memegang 20% saham.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR