Find Us On Social Media :

Demi Akses ke 'Harta Karun' di Afrika, China Lakukan Ini Meski Diperingatkan Dapat Mengancam Spesies Langka dan Merusak Pasokan Air Bagi Jutaan Orang

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 26 Desember 2021 | 10:44 WIB

Aktivis lingkungan memperingatkan bahwa spesies langka dan pasokan air bagi jutaan orang terancam.

Intisari-Online.com - Pengambilalihan Taliban dapat menghalangi investor asing, satu negara yang tampaknya bersedia berbisnis dengan mereka adalah China.

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengatakan siap untuk memiliki hubungan "persahabatan dan kooperatif" dengan Afghanistan setelah Taliban memasuki Kabul.

Ya, Taliban sekarang memegang kunci untuk harta karun mineral triliunan dolar yang belum tersentuh.

Harta karun itu diketahui dapat menggerakkan transisi dunia ke energi terbarukan.

Baca Juga: China Dijamin Membayar Mahal Karena Tak Buruan Taklukkan Taiwan, Tak Disangk Taiwan Diam-Diam Kepergok Ingin Kembangkan Senjata Nuklir, China Kini Malah yang Ketar-ketir

Meski begitu, Afghanistan telah lama berjuang untuk memanfaatkan cadangannya yang besar.

Sumber daya tersebut termasuk bauksit, tembaga, bijih besi, lithium dan tanah jarang, menurut laporan Januari oleh US Geological Survey (USGS).

Tak hanya mencengkeram harta karun di Afghanistan, China rupanya juga lebih dulu melakukan hal sama di Ghana, Afrika Barat.

Pada 2020, aktivis lingkungan Ghana menuntut pemerintah menghentikan proyek yang didukung China untuk menambang bauksit di hutan nasional yang dilindungi.

Baca Juga: Amerika Kena Tikung China, Disebut-Sebut Sebagai Sekutu Dekat AS di Timur Tengah, Negara Ini Malah Diam-Diam Bikin Rudal Balistik dengan Negeri Panda, Tujuannya Mengejutkan