Profesor Dan Mishmar, peneliti utama dan presiden Masyarakat Genetika Israel, mengatakan.
"Kami berharap melihat perubahan mitokondria di paru-paru tetapi tidak dalam darah karena bagaimanapun, Covid-19 dianggap sebagai penyakit paru-paru. Tapi yang mengejutkan kami, kami menemukan yang sebaliknya, dengan ekspresi gen mitokondria yang berkurang," Jelasnya.
Mishmar mengatakan darah dipandang sebagai indikator kuat dari keadaan sistem kekebalan, dan penelitiannya menunjukkan bahwa sistem kekebalan yang melemah mendahului masalah pernapasan.
Dengan kata lain, Covid-19 tak sekedar menyerang sistem pernapasan tertapo juga sistem kekebalan.
Teori Mishmar adalah bahwa mitokondria yang berfungsi tidak normal bertanggung jawab atas beberapa efek Covid-19 yang paling mengkhawatirkan.
Termasuk badai sitokin, reaksi berlebihan sistem kekebalan yang dapat menyebabkan kematian dengan cepat.
Profesor Mishmar mengatakan jika dia benar, kondisi pasien Covid-19 bisa diperbaiki dengan antioksidan yang ada.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR