Advertorial

Benarkah Selama Ini Kita Salah Kaprah Soal Covid-19, Banyak yang Mengira Bahwa Covid-19 Menyerang Pernapasan, Padahal Inilah Aslinya, Ilmuwan Israel Beri Penjelasan Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Namun penjelasan ini bisa membuka jalan bagi penggunaan antioksidan yang dijual bebas untuk membantu merawat pasien Covid-19.
Namun penjelasan ini bisa membuka jalan bagi penggunaan antioksidan yang dijual bebas untuk membantu merawat pasien Covid-19.

Intisari-online.com - Selama ini, banyak yang mengira bahwa Covid-19 adalah penyakit pernapasan.

Memang salah satu gejala yang dialami oleh penderita Covid-19 adalah pernapasan.

Meski demikian faktanya berbeda.

Ternyata Covid-19 sebenarnya tak hanya menyerang pernapasan saja, melainkan ada beberapa hal yang diserang oleh Covid-19.

Oleh sebab itu, ilmuwan asal Israel ini bocorkan fakta sebenarnya tentang Covid-19.

Baca Juga: Tak Sekedar Bisa Angkat Senjata Perang, Militer Amerika Malah Bisa Jadi Harapan Umat Manusia di Masa Depan Karena Berhasil Temukan Vaksin Covid-19 Untuk Semua Jenis Virus?

Tim peneliti dari Israel mengatakan gagasan itu dapat membantu menjelaskan sifat Covid-19 yang tidak biasa.

Namun penjelasan ini bisa membuka jalan bagi penggunaan antioksidan yang dijual bebas untuk membantu merawat pasien Covid-19.

Genetika di Universitas Ben Gurion telah mempelajari mitokondria.

Umumnya dikenal sebagai "pembangkit tenaga" sel, yang menghasilkan sebagian besar energi kimia yang dibutuhkan untuk menggerakkan reaksi biologi sel.

Baca Juga: Setelah Israel Vaksin Rakyatnya Empat Kali, Inggris Kini Laporkan Lebih 100.000 Kasus Harian Covid-19 Akibat Omicron, WHO Sebut Suntikan Penyelamat Ini yang Buat Krisis Covid-19 Menggila

Profesor Dan Mishmar, peneliti utama dan presiden Masyarakat Genetika Israel, mengatakan.

"Kami berharap melihat perubahan mitokondria di paru-paru tetapi tidak dalam darah karena bagaimanapun, Covid-19 dianggap sebagai penyakit paru-paru. Tapi yang mengejutkan kami, kami menemukan yang sebaliknya, dengan ekspresi gen mitokondria yang berkurang," Jelasnya.

Mishmar mengatakan darah dipandang sebagai indikator kuat dari keadaan sistem kekebalan, dan penelitiannya menunjukkan bahwa sistem kekebalan yang melemah mendahului masalah pernapasan.

Dengan kata lain, Covid-19 tak sekedar menyerang sistem pernapasan tertapo juga sistem kekebalan.

Teori Mishmar adalah bahwa mitokondria yang berfungsi tidak normal bertanggung jawab atas beberapa efek Covid-19 yang paling mengkhawatirkan.

Termasuk badai sitokin, reaksi berlebihan sistem kekebalan yang dapat menyebabkan kematian dengan cepat.

Profesor Mishmar mengatakan jika dia benar, kondisi pasien Covid-19 bisa diperbaiki dengan antioksidan yang ada.

Baca Juga: Sudah Enak Covid-19 Terkendali, Warga Negara Ini Malah Cari Penyakit dengan Suntikkan Covid-19 ke Tubuhnya Demi Hal Ini, 'Endingnya' Pemerintah Negaranya yang Kocar-kacir

Profesor Mishmar berkata, "Sampai sekarang, mitokondria sebagian besar telah diabaikan dan sekarang kami mengidentifikasi mereka sebagai faktor utama dan mulai memahami bagaimana meningkatkan fungsi mitokondria, sehingga mengurangi degradasi. gejalanya".

"Ada obat bebas, atau lebih tepatnya suplemen, yang bisa membantu melawan Covid-19, mereka adalah antioksidan. Mereka mengurangi sinyal yang disebabkan oleh Covid-19," sang ahli berpendapat.

"Mitokondria memproduksi dan dapat menekan sitokin. badai, yang pada dasarnya adalah badai sinyal," tambahnya.

"Kami bertanya-tanya mengapa perubahan terdeteksi di mitokondria darah dan bukan di paru-paru," katanya.

"Ini mengarahkan kami untuk menganalisis data sel tunggal yang kami kumpulkan secara mendalam. Kemungkinan itu adalah disfungsi," jelasmnya.

"Dalam sistem kekebalan yang mengarah pada badai sitokin dan penyakit paru-paru," lanjutnya.

Artikel Terkait