"Program booster cenderung memperpanjang pandemi, daripada mengakhirinya, dengan mengalihkan pasokan ke negara-negara yang sudah memiliki cakupan vaksinasi tingkat tinggi, memberi virus lebih banyak kesempatan untuk menyebar dan bermutasi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus selama briefing berita seperti dilansir dari CNBC, Kamis (23/12).
WHO menyatakan sikap seperti ini lantaran pejabat kesehatan di AS mempromosikan suntikan booster vaksin bagi semua penduduk di atas usia 16 tahun akibat lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
Israel juga Selasa kemarin umumkan dosis keempat vaksin Covid-19 kepada lansia di atas 60 tahun.
“Kami ingin orang-orang dapat berkumpul” selama liburan, Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan dalam sebuah wawancara Rabu di CNN.
“Dan pertemuan yang aman termasuk, tentu saja, divaksinasi, idealnya didorong dan memastikan bahwa semua orang yang Anda kumpulkan juga divaksinasi dan didorong.”
Saat ini, sebagian besar rawat inap dan kematian Covid di antara orang yang tidak divaksinasi, bukan orang yang divaksinasi tanpa suntikan booster, menurut Tedros.
“Tidak ada negara yang dapat meningkatkan jalan keluar dari pandemi,” katanya.
Pakar kesehatan global mengatakan munculnya omicron terkait dengan ketidaksetaraan vaksin.
KOMENTAR