Intisari - Online.com -Ketegangan di Eropa kembali memanas karena Presiden Rusia, Vladimir Putin menyalahkan negara-negara Barat sebagai penyebab meningginya ketegangan di Eropa pasca Perang Dingin.
Putin mengatakan jika Rusia akan menanggapi segala bentuk agresi negara Barat secara memadai dan siap mengembangkan pasukan militernya lebih jauh lagi.
Ia mengatakannya di hadapan para pejabat militer senior.
"Mengapa mereka memperlebar NATO dan meninggalkan perjanjian pertahanan rudal? Merekalah yang harus disalahkan atas apa yang terjadi sekarang, atas segala ketegangan di Eropa," ungkap Putin, seperti dikutip Reuters.
Putin juga menyebutkan, AS terlalu senang setelah merasa memenangkan Perang Dingin. Saat ini, Amerika Serikat dianggap selalu mengarah pada pilihan kebijakan yang buruk.
Posisi Rusia saat ini adalah menuntut NATO menolak permintaan Ukraina yang ingin bergabung dengan aliansi tersebut. Rusia menjamin tidak ada senjata atau pasukan yang akan dikerahkan di negara tetangganya tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Putin juga mengaku sangat terbuka untuk segala bentuk pembicaraan konstruktif dengan AS dan NATO atas segala permasalahan yang terjadi di sekitar kawasannya.
"Konflik bersenjata dan pertumpahan darah sama sekali bukan sesuatu yang akan kami pilih, kami tidak menginginkan skenario seperti itu," Putin menegaskan.
Sebelum ini, seorang diplomat senior Rusia mengatakan, kontak antara Moskow dan Washington tentang jaminan keamanan yang dicari Rusia telah dimulai.
Ada juga kemungkinan bahwa kedua pihak akan mencapai kesepahaman.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, yang hadir pada pertemuan yang sama, menyatakan, AS telah mengerahkan sekitar 8.000 tentara di dekat perbatasan Rusia.
Menurut dia, AS dan sekutunya di NATO sering melakukan penerbangan dengan pesawat pembom strategis yang dekat dengan Rusia.
"Upaya NATO untuk melibatkan tentara Ukraina dalam kegiatan aliansi menghadirkan ancaman keamanan," ungkap Shoigu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini