Intisari-Online.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin meningkat setelah Rusia mengirimkan puluhan ribu pasukannya ke perbatasan Ukraina.
Hal ini memicu kekhawatiran di antara AS dan sekutu baratnya bahwa Rusia akan melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya memiliki "hak" untuk "bereaksi keras terhadap langkah-langkah yang tidak bersahabat" ketika AS dan NATO terus menekan Moskow atas agresinya terhadap Ukraina, melansir CNN, Rabu (22/12/2021).
AS dan sekutunya telah memperingatkan Rusia tentang konsekuensi dari permusuhan lebih lanjut di tengah penumpukan militer yang terus berlanjut di dekat perbatasan Ukraina.
Langkah itu dinilai intelijen AS sebagai persiapan untuk invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada awal 2022.
Berbicara pada hari Selasa, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi tersebut siap untuk terlibat dalam "dialog yang berarti" dengan Rusia.
Meski demikian, NATO juga akan terus mendukung Ukraina "secara politik dan praktis."
Sementara itu, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Eropa Karen Donfried, diplomat top pemerintahan Biden untuk Eropa, mengatakan AS dan Eropa siap untuk segera bertindak jika Rusia meningkatkan agresi terhadap Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR