Intisari-Online.com – Kalau Anda pernah melihat film The Mummy, Anda bisa melihat adegan di mana kumbang tiba-tiba banyak bermunculan.
Itulah kumbang scarab yang adalah kumbang asli, kumbang biasa.
Bagi orang Mesir Kuno, kumbang umum melambangkan harapan dan pemulihan kehidupan.
Mereka menggunakan desain kumbang scarab dalam banyak hal.
Seperti stempel dibuat dalam bentuk scarab yang digunakan untuk mencap dokumen.
Pengrajin membuat perhiasan scarab dengan menggunakan permata berharga dan tanah liat yang dicat.
Desain yang sama digunakan untuk membuat jimat keberuntungan dan jimat untuk menangkal kejahatan.
Di Mesir Kuno, perhiasan scarab, jimat keberuntungan, dan jimat penangkal, sering diberikan sebagai hadiah.
Sebuah prasasti sering ditambahkan dengan nama pemilik dan moto atau pesan, seperti ‘semoga berhasil dalam pekerjaan baru Anda’.
Banyak desain yang menggunakan scarab, termasuk scarab bersayap, dengan banyak warna dan indah.
Seperti biru yang melambangkan Sungai Nil, merah melambangkan Ra, dewa Matahari.
Juga terdapat sentuhan warna kuning untuk gurun dan matahari.
Warna hijau digunakan untuk melambangkan pertumbuhan.
Seiring waktu, scarab menjadi simbol yang disucikan.
Spesies kumbang tertentu diwakili dalam banyak jimat Mesir Kuno dan karya seni umum lainnya seperti scarab suci besar (Scarabaeus Sacer).
Kumbang ini terkenal karena kebiasaannya menggulung bola kotoran di tanah dan menyimpannya di liangnya.
Sementara, betina kumbang akan bertelur di bola kotoran itu.
Baca Juga: Para Wanita Israel Kuno Punya Jimat Khusus Penarik Hati Pria, Seperti Apa Kehidupan Masa Itu?
Ketika telur itu menetas, larva akan menggunakan bola untuk makanan.
Ketika kotoran itu dimakan, kumbang muda akan muncul dari lubang.
Jutaan jimat dan stempel batu dibuat di Mesir dengan gambar kumbang scarab.
Bagi orang Mesir Kuno tampaknya kumbang scarab muda muncul secara spontan dari liang tempat ditetaskan.
Oleh karena itu mereka dipuja sebagai ‘Khepera’, yang berarti ‘dia muncul’.
Aspek kreatif dari scarab ini dikaitkan dengan dewa pencipta Atum, melansir Egy King
Antena seperti sinar di kepala kumbang dan praktiknya menggulung kotoran menyebabkan kumbang juga membawa simbolisme matahari.
Dewa kumbang scarab, Khepera, diyakini mendorong matahari terbenam di langit dengan cara yang sama seperti kumbang dengan bola kotorannya.
Pada banyak artefak, scarab digambarkan mendorong matahari sepanjang jalurnya di langit.
Selama dan setelah Kerajana Baru, jimat scarab ini sering ditempatkan di atas jantung mumi.
‘Scarab jantung’ ini dimaksudkan untuk ditimbang dengan bulu kebenaran selama penghakiman terakhir.
Jimat-jimat itu sering kali bertuliskan mantra dari Kitab Orang Mati, yang memohon jantung untuk ‘jangan berdiri sebagai saksi terhadap saya’.
Oleh karena itu kumbang Scarab sebagai bagian yang sangat penting dari ritual Mesir.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari