Sebaliknya, mereka mengatakan China sendiri adalah target utama serangan siber.
Dari intrusi dunia maya yang dilacaknya, Insikt Group mengatakan Malaysia, Indonesia, dan Vietnam adalah tiga negara sasaran teratas.
Setelah itu ada Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Singapura dan Kamboja.
Semua negara diberitahu pada bulan Oktober tentang temuan tersebut.
“Sepanjang tahun 2021, Insikt Group melacak kampanye spionase siber yang terus-menerus menargetkan kantor perdana menteri, entitas militer, dan departemen pemerintah saingan penuntut Laut China Selatan Vietnam, Malaysia, dan Filipina,” kata perusahaan itu.
"Korban tambahan selama periode yang sama termasuk organisasi di Indonesia dan Thailand."
Secara keseluruhan, Insikt Group mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 400 server unik di Asia Tenggara yang berkomunikasi dengan malware, tetapi tidak jelas informasi apa yang telah diretas.
Beberapa informasi tentang Indonesia diungkapkan dalam laporan sebelumnya dari Grup Insikt pada bulan September.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR