Bukannya Khawatir Dengan Munculnya Covid-19 Varian Omicron, Presiden Rusia Vladimir Putin Malah Sebut Omicron Sebagai Berita Bahagia, Ini Alasannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-online.com - Covid-19 varian baru telah ditemukan dan kini banyak negara mulai was-was.

Sebelumnya mutasi jenis baru bernama varian Delta menyebar dan menyebabkan gelombang kedua Covid-19.

Untuk kedua kalinya dunia menutup kembali perbatasannya karena munculnya varian Delta.

Tak mau pengalaman seperti sebelumnya terulang kembali, banyak yang mulai waspada dengan munculnya varian Omicron.

Baca Juga: Pantas Vladimir Putin Tetap Tenang Walau Digertak Satu Eropa, Tak Disangka dengan Senjata Ini, Rusia Bisa Ratakan Inggris Cuma dalam Hitungan Menit

Namun, hal ini berbeda dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang membuat penilaian berbeda.

Menurutnya, menilai varian baru Covid-19 ini tidak boleh tergesa-gesa, bahkan menyebut kemunculan virus ini bukan sebagai kabar buruk tetapi kabar baik.

Dalam sebuah pernyataan, Vladimir Putin menyebut varian baru ini bisa mendatangkan untung.

"Yang terbaik adalah tidak memegang lampu berjalan di depan mobil. Mereka mengatakan Omicron mungkin tidak terlalu berbahaya,"kata Putin di televisi pada 7 Desember.

Baca Juga: Mati-matian Bela Taiwan dari China,Apakah Joe Biden Juga AkanMembantu Ukraina Melawan Vladimir Putin? Jawabannya Sungguh Tidak Disangka-sangka

"Beberapa ahli bahkan menyebutnya sebagai vaksin hidup," tambahnya.

Komentar Putin muncul beberapa hari setelah Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge.

Memperingatkan bahwa pembatasan perjalanan ke Afrika Selatan dan negara-negara tetangga "tidak akan banyak membantu" untuk berurusan dengan Omicron karena varian ini "ada di mana-mana".

Menurut Telegraph, vaksin hidup adalah vaksin yang menggunakan virus yang dilemahkan atau dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap virus.

Beberapa vaksin campak, gondok, rubella, dan demam kuning tersedia sebagai vaksin hidup.

Sebelumnya, studi pendahuluan dari Afrika Selatan, negara pertama di dunia yang memperingatkan tentang Omicron menunjukkan bahwa varian ini tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian Covid-19 lainnya.

Baca Juga: Luhut 'Pede' Batalkan PPKM Level 3 dengan Dalih Penanganan Membaik, Bloomberg Malah Tempatkan Indonesia Sebagai Negara dengan Ketahanan Covid-19 Terburuk Seantero Bumi

Hasil penelitian terhadap 166 pasien Covid-19 di provinsi Gauteng yang menjadi episentrum epidemi di Afrika Selatan.

Menunjukkan bahwa pengidap Omicron lebih kecil kemungkinannya membutuhkan ventilator oksigen dibandingkan mereka yang terinfeksi varian Delta.

Namun, Eleanor Riley, profesor imunologi di University of Edinburgh (Skotlandia) mengatakan bahwa membiarkan Omicron menyebar tanpa terkendali adalah strategi yang salah ketika varian ini tampaknya resisten terhadap vaksin.

"Putin mungkin benar ketika dia mengatakan Omicron menyebabkan gejala ringan," kata Eleanor Rile.

"Tetapi dengan data yang tersedia, membiarkan varian ini menyebar lebih luas adalah risiko yang tidak dapat kita perkirakan konsekuensinya," tambahnya.

"Jika efektivitas vaksin menurun sebelum Omicron, segalanya akan menjadi semakin buruk," jelas Profesor Eleanor Rile.

Baca Juga: Sempat Bikin Seisi Bumi Ketar-Ketir, Ilmuwan Malah Ungkap Skenario Baik dan Buruk Dari Munculnya Covid-19 Varian Omicron, Malah Bisa Jadi Petanda Ini Baik Ini

Saat ini varian Omicron telah muncul di lebih dari 50 negara di dunia, termasuk Rusia .

Pada 7 Desember, WHO mengatakan bahwa Omicron tampaknya menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian Covid-19 yang muncul sebelumnya.

Namun, WHO menekankan bahwa ini hanya penilaian dari data awal.

Artikel Terkait