Tahun 2019, Indonesia memberikan proyek membangun kereta Surabaya kepada Jepang, tapi tahun lalu Jokowi menyatakan harapan jika China bisa menjadi mitra proyek tersebut untuk alasan inansial.
"Harapan kami adalah proyek kereta Jakarta-Bandung bisa diperpanjang menjadi jalur kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya," ujar Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi dikutip dari The Diplomat.
Kini, masalah baru-baru bertambah karena pilar proyek kereta roboh dan menimpa dua ekskavator yang ada di sekitarnya.
Merespons hal tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) langsung memanggil kontraktor yang terlibat dan melakukan investigasi.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Mahathir Akhirnya 'Menelan Ludah Sendiri' dengan Setujui Proyek Kereta Cepat
Perusahaan juga memberi teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan kontruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ujar Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).
Dwiyana menjelaskan, kejadian itu berlangsung saat konstruksi pembongkaran pilar atau pier untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Namun, berdasarkan hasil investigasi perusahaan, proses pembongkaran itu dilakukan tanpa mengikuti standar operasi yang berlaku.
KOMENTAR