Advertorial
Intisari - Online.com -Wawasan Nusantara sudah diketahui sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan strategis, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah guna mencapai satu tujuan nasional.
Wawasan Nusantara disebut oleh Prof. Wan Usman dalam Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2017) adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Sederhananya, Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya.
Diterapkannya Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.
Lebih lanjut, membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
Tumbuhnya kesadaran dan sikap cinta tanah air serta bela negara ini akan menjadi modal utama penggerak dalam mengatasi setiap bentuk ancaman yang dapat membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan negara.
Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas Wawasan Nusantara diperlukan adanya kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam mengisi pembangunan.
Hakikat Wawasan Nusantara
Baca Juga: Wawasan Nusantara: Beginilah Hakikat Seutuhnya Wawasan Nusantara Bagi Bangsa
Hakikat wawasan nusantara merupakan keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.
Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.
Kita memandang bangsa Indonesia dengan nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional.
Baca Juga: Inilah Hakikat Sebenarnya Wawasan Nusantara: dari Asas Sampai Tujuannya
Dengan kata lain, hakikat wawasan nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.
Baca Juga: Konsep Wawasan Nusantara: Beginilah Hakikat dari Wawasan Nusantara
Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia.
Adapun asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kepentingan yang sama
Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda.
Baca Juga: Apa Saja Contoh Pengamalan Sila ke-1 di Sekolah yang Anda Tahu?
Misalnya, dengan cara “adu domba” dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup.
Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. Keadilan
Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.
Baca Juga: Bukan Berarti Mengubahnya, Ini Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
3. Kejujuran
Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya.
Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.
4. Solidaritas
Baca Juga: Apa Saja Contoh Pengamalan Sila ke-1 di Lingkungan Sehari-hari?
Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja sama
Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini