Selama mengerjakan badan dan kepala kolom, balok dan langit-langit dinaikkan ke tingkat yang diperlukan di atas lereng lumpur dan tanah ke bagian atas tumpukan pasir yang berdekatan dengan dinding.
Alat angkut yang digunakan terdiri dari kayu glider, roller, tali, dan tuas.
Tim pekerja yang terlatih baik mendayung batu yang membawa perahu melintasi Sungai Nil, kemudian memindahkan batu-batu besar ke darat tujuan mereka.
Proses tersebut membutuhkan usaha yang tulus dan daya tahan serta kesabaran dari sejumlah besar pekerja dan staf lainnya, yang bekerja secara harmonis dan serempak.
Tak salah lagi, ini merupakan faktor keberhasilan penting bagi arsitek Mesir Kuno.
Balok batu dipotong dari tambang , seperti Saqqara, Giza, dan Dahshur, ditandai dengan ruang yang cukup bagi pekerja untuk menyimpannya.
Beberapa informasi tentang teknik yang digunakan untuk memotong dan menghaluskan balok batu kapur atau granit diperoleh dari lukisan makam.
Lalu, para pekerja menggunakan gergaji, bor, tembaga, dan kapak serta palu untuk memahat granit.
Setelah pemotongan batu, kemudian dipindahkan di sepanjang Sungai Nil dengan tongkang kayu besar dan kemudian diangkut ke lokasi dengan kereta luncur kayu besar yang ditarik oleh ratusan pria atau lembu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR